Jumat, 27 September 2019

BAHAN AJAR BIMBINGAN KONSELING (MINGGU KE 5)






RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK



1.      Komponen Layanan                         : Layanan Dasar

2.      Bidang Layanan                                : Belajar

3.      Topik Layanan                                  : Mengatur Waktu

4.      Fungsi                                               : Pemahaman dan Perbaikan

5.      Tujuan Umum                                   :

1.      Membantu peserta didik memahami tentang pentingnya managemen waktu

 6.   Tujuan Khusus                                  :

2.       Agar peserta didik dapat memperbaiki waktu belajarnya dengan baik dan dapat membuat jadwal kegiatan sehari-hari

7.  Sasaran Layanan/Semester                  :  Kelas VIII/ Ganjil

8.   Materi                                                :  Menejemen Waktu

9.   Waktu Penyelenggaraan                    :  2 X 40 menit

10.   Sumber                                              :  Buku dan Internet

11.  Metode                                              :  Tanya jawab

12. Media dan Alat                                  :  Power point, LCD, Laptop

13. Pelaksanaan                                       :



TAHAP
URAIAN  KEGIATAN
WAKTU
Pembukaan
-    Mengucapkan salam pada peserta didik
-    Menanyakan khabar pada peserta didik  
-    Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok selama 1 jam, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
-    Menjelaskan tentang pengertian bimbingan kelompok
a. Pernyataan Tujuan. 
    - Ice breaker (sebut nama) agar siswa saling mengenal 
       anggota dalam kelompok sehingga tercipta hubungan 
       yang akrab. Dan menyampaikan tujuan yang akan  
       dicapai
b. Penjelasan Tentang langkah-langkah kegiatan
   - Guru BK menyampaikan tugaas dan tanggung  
      jawab  siswa dalam bimbingan kelompok
c. Mengarahkan Kegiatan (konsolidasi)
    - menympaikan topik yang disampaikan yaitu managemen  
     waktu
d. Tahap peralihan (transisi)
    - menanyakan kesiapan siswa untuk masuk kegiatan inti
5
Kegiatan inti
-     Guru BK menanyakan kepada setiap anggota dalam kelompok tentang pengertian managemen waktu
-       Siswa dimnta untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari
30

Penutup
-        Siswa diminta memberi kesimpulan dalam kegiatan 
     bimbingan kelompok
-       Evaluasi Proses: Guru BK menanyakan/ meminta siswa untuk mennyimpulkan kembali hasil dari kegiatan bimbingan kelompok
-       Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan berupa angket tentang materi yang disampaiakan menarik atau tidak/mudah dipahami atau tidak
5



14. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.      Uraian materi

2.      Lembar kerja siswa

3.      Instrumen penilaian




Mengetahui,
Kepala SMP Al-Azhar 3
MUHDINI,S.Pd
NIP. 196504211987031009

 


                                                                                

                                                                                        Bandar Lampung, Juli 2019

                                                                                               Guru BK/Konselor,







                                                                                                Nela Yustia,S.Pd

































































Lampiran 1 : Uraian Materi



APA ITU MANAJEMEN WAKTU?

Manajemen waktu adalah cara yang dapat anda lakukan untuk menyeimbangkan waktu anda untuk kegiatan belajar atau bekerja, bersenang-senang atau bersantai, dan beristirahat secara efektif. Tanpa disadari, setiap saat anda sesungguhnya telah membuat beberapa putusan terkait manajemen waktu. Misal, anda memutuskan kapan akan ke kampus, belajar di rumah, berolah raga, beribadah, mengunjungi perpustakaan, bersantai, berdiskusi dengan teman, berbelanja, dstnya. Semua putusan ini berperan penting di dalam penyusunan strategi manajemen waktu anda.

Jika anda dapat menyeimbangkan waktu, maka diharapkan hasilnya adalah konsentrasi anda akan meningkat, organisasi waktu anda akan lebih baik, produktifitas akan meningkat, dan terpenting tingkat stress anda akan terkurangi. Dengan menata waktu anda secara lebih baik maka anda akan menemukan keseimbangan antara kapan harus belajar, bekerja, bersantai, dan beristirahat yang akhirnya akan membuat hidup anda sedikit lebih muda dan bahagia.

Ketika anda merasakan bahwa kerap kali anda terlambat ke kampus, lupa ada kelas yang harus anda hadiri, lupa sama sekali bahwa ada pertemuan tertentu yang harus anda ikuti, membuang-buang waktu tanpa hasil yang jelas, mengerjakan tugas secara terburu-buru karena terpepet oleh dead-line, atau sehari menjelang ujian anda merasa panik karena merasa belum selesai membaca bahan pelajaran, atau tiba-tiba merasa waktu untuk bersantai hilang sehingga menjadi tertekan atau stress, maka itu gejala bahwa anda membutuhkan manajemen waktu yang baik.

ALASAN MENGAPA MANAJEMEN WAKTU MENJADI PENTING

Mengatur waktu secara rapi dan efektif bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi berupaya untuk mentaatinya secara konsisten dan persisten. Sebagai anak muda dan mahasiswa anda pasti akan memiliki sekian banyak kegiatan dan tantangan baru, peran dan sekaligus tanggung jawab serta prioritas lain yang harus anda lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan selalu bersaing merebut waktu dan perhatian anda. Masa adaptasi dari masa remaja yang sebelumnya menjalani pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang mulai merintis pendidikan tinggi di perguruan tinggi membuat dan menuntut terjadinya perubahan besar di dalam menata manajemen waktu anda. Perubahan besar itu antara lain karena beberapa hal berikut ini:

      1. Meningkatnya peran dan tanggung jawab untuk belajar mandiri;
      2. Banyaknya aktivitas baru yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi mahasiswa dan/atau kelompok belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di dalam atau di luar kampus;
      3. Teman-teman dan pengalaman baru;
      4. Tuntutan untuk lebih banyak mengambil putusan mandiri tanpa campur tangan dari orang tua atau keluarga;
      5. Tempat tinggal dan lingkungan baru;
      6. Kebutuhan yang lebih besar untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-hari secara mandiri, misal berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan kamar, membayar beberapa tagihan rutin;
      7. Mungkin pula anda harus bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang tinggal bersama anda.





    1. BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI MANAJEMEN WAKTU?

Kunci dari manajemen waktu adalah perencanaan (planning)! Tanpa ini, anda tidak akan pernah berhasil menata waktu apalagi meraih hasil optimal. Betapapun enggannya anda karena terkesan membosankan, namun menyusun daftar panjang kegiatan ini-itu yang harus dilakukan, menyisihkan waktu sejenak untuk berpikir mana dari daftar itu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk dilaksanakan esok hari, lusa, minggu depan atau bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda untuk mengontrol waktu ‘hidup’ anda sendiri.

Berikut ini langkah-langkah untuk membantu anda menyusun atau menata manajemen waktu:

      1. Buatlah buku agenda atau kalender atau catatan khusus, baik secara manual ataupun elektronik;
      2. Tulis semua tanggal, hari, waktu yang berkaitan dengan kegiatan akademik anda. Misal, tanggal ujian tengah dan akhir semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas kelas, tanggal terakhir batas pembayaran uang kuliah, tanggal perwalian akademik dengan dosen wali, tanggal pendaftaran rencana studi, dstnya;
      3. Tulis semua tanggal, hari, dan waktu untuk kegiatan yang bersifat sosial dan personal. Misal, kapan punya janji untuk konsultasi ke dokter, kapan harus bayar tagihan listrik, tagihan uang sewa kamar, jadwal kompetisi olah raga, jadwal untuk pulang ke rumah orang tua di daerah, atau untuk berkunjung ke sanak famili, dstnya;
      4. Susun prioritas kegiatan yang terdapat di dalam daftar b dan c di atas, mulai dari yang paling utama hingga paling tidak utama, sehingga menghasilkan sebuah jadwal rutin mingguan. Contoh, anda dapat menyusun jadwal dengan membagi serangkaian kegiatan anda ke dalam 4 (empat) kelompok yaitu:
        1. Aktivitas akademik yang sudah ‘fixed’ (sebagai prioritas paling utama):
          • Jadwal kuliah kelas
          • Jadwal praktikum
          • Jadwal ke perpustakaan
          • Jadwal tutorial wajib
          • Jadwal belajar mandiri (di luar kelas) harian
        2. Aktivitas sosial atau personal yang sudah ‘fixed’ (juga sebagai prioritas paling utama):
          • Jadwal rutin makan, minum obat
          • Jam tidur
          • Waktu berolah raga
          • Jadwal beribadah, perjalanan ‘mudik’
          • Merawat hewan peliharaan
        3. Aktivitas akademik pendukung (sebagai prioritas tetapi peringkat di bawah paling utama):
          • Jadwal diskusi kelompok untuk membuat tugas kelas
          • Jadwal mentoring (tentatif alias tidak diwajibkan oleh fakultas)
        4. Aktivitas sosial atau personal pendukung (penting tetapi bukan prioritas utama):
          • Jadwal berkunjung ke sanak famili dan teman
          • Jadwal berbelanja bahan makanan, mencuci pakaian, membersihkan kamar
          • Nonton pertunjukan konser musik, teater, kompetisi olah raga
          • Jadwal ke museum, pertemuan pemuda di lingkungan tempat tinggal
          • Jadwal rapat dalam organisasi kemahasiswaan
          • Jadwal untuk berkomunikasi rutin dengan orang tua yang tidak tinggal serumah dengan anda
      5. Pastikan jadwal rutin mingguan anda itu terdiri dari perpaduan yang seimbang di antara komponen/kelompok di atas. Di titik inilah anda jarus belajar bijak untuk secara hati-hati tapi bersungguh-sungguh memilih mana yang menjadi prioritas pertama, kedua, dan seterusnya. Ingat, bahwa bagaimanapun anda sedang menjalani pendidikan tinggi sehingga sudah layak dan sewajarnya jika anda meletakkan aktivitas nomor 1 di atas di tempat tertinggi. Di sinilah makna penting dari keseimbangan, maksudnya anda harus belajar menyusun jadwal yang isinya seimbang di antara keempat kelompok di atas. Perlu diketahui bahwa tujuan penyusunan jadwal rutin mingguan tersebut bukanlah agar semua aktivitas itu terlaksana, melainkan lebih pada memastikan bahwa hal-hal yang butuh untuk dikerjakan pada akhirnya memang benar anda lakukan.
      6. Pastikan bahwa anda mematuhi jadwal rutin mingguan yang anda susun. Misal, hadir di kelas pada semua perkuliahan, kerjakan tugas dan belajar mandiri yang telah terjadwal, hindari kebiasaan menunda pekerjaan (procrastination).

    1. PEDOMAN MENYUSUN MANAJEMEN WAKTU

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anda sebagai pedoman untuk menyusun manajemen waktu yang baik (selain kelima langkah dalam bagian 3 di atas):

      1. Cukupkan waktu tidur antara 6 - 8 jam/per hari;
      2. Upayakan jadwal aktivitas anda berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB;
      3. Tiap minggu jadwal anda berisi 4 kelompok aktivitas dalam uraian nomor 3 di atas;
      4. Jadwalkan bahwa waktu belajar mandiri anda minimal 20 jam/per minggu (di luar waktu kuliah di kelas);
      5. Rencanakan waktu belajar mandiri maksimum 10 jam/per hari;
      6. Rencanakan waktu belajar mandiri untuk setiap subyek atau topik maksimum 5 jam/per hari;
      7. Selang-seling topik belajar mandiri secara teratur jika anda misalnya memutuskan bahwa dari jam 07.00 hingga 13.00 adalah waktu belajar mandiri (maksudnya anda tidak menghabiskan waktu 6 jam hanya untuk belajar satu topik);
      8. Ketahui diri anda apakah sebagai ‘morning person’, ‘night owl person’, atau ‘late afternoon person’ untuk memastikan bahwa jadwal tersebut sesuai dengan irama kerja dan ‘jam biologis’ anda;
      9. Luangkan waktu untuk istirahat sejenak ditengah waktu belajar (misal, istirahat tidak lebih 10 menit dari setiap jam);
      10. Latih dan biasakan diri anda untuk mengerjakan sesuatu cukup sekali, alias hindari kebiasaan untuk mengulang-ulang. Misal, membaca teks tentang suatu topic sedapat mungkin cukup 1 kali tetapi dengan memastikan anda paham dan ingat apa isinya. Hindari mitos bahwa untuk dapat memahami isi sebuah bacaan, anda harus membacanya 2-3 kali.
      11. Belajar untuk focus atau konsentrasi, tanpa jeda untuk waktu minimal 15-20 menit; kemudian ditingkatkan menjadi focus selama 30-50 menit tanpa jeda. Hal ini diperlukan sekali terutama untuk membantu anda mendengarkan dosen menjelaskan di kelas, mencatat, membaca, dan menulis. Ingat, membaca dan menulis akademik membutuhkan waktu lebih panjang disbanding anda menulis surat biasa, membaca majalah, komik, atau apalagi menulis email, pesan elektronik, twitter atau sejenisnya.
      12. Kadang kala perlu untuk menyusun jadwal mingguan di mana 1 hari di antaranya bersih dari tugas-tugas akademik;
      13. Biasakan untuk melakukan hal-hal kecil dan ‘remeh atau ringan’ di sela-sela waktu istirahat atau ketika anda sedang menunggu sesuatu. Misal, merespon pesan elektronik dapat dilakukan hanya ketika anda istirahat atau ketika anda menunggu untuk bertemu dokter, dosen, mengantri di loket, atau ketika sedang di dalam angkot (tapi, awas dengan telepon seluler anda karena melakukan ini di dalam angkot juga potensial mengundang orang jahat untuk mengganggu anda);
      14. Belajar dan biasakan diri untuk berani menolak ajakan atau mengatakan ‘tidak’ pada teman, sahabat, sanak famili ketika mereka mengundang atau mengajak melakukan satu kegiatan tertentu yang dapat mengacaukan manajemen waktu anda. Demikian pula untuk menolak keluar rumah menjelang hari ujian; atau ajakan untuk melakukan beberapa komitmen secara bersamaan;
      15. Mintalah teman, sahabat, dan sanak famili untuk menghormati manajemen waktu anda juga serta buatlah mereka paham bahwa mereka tidak bisa setiap saat mengganggu anda atau meminta berkomunikasi dengan anda setiap saat semau mereka ketika anda sedang belajar;
      16. Isolasikan diri anda sendiri agar dapat berkonsentrasi atau fokus belajar (membaca atau menulis), dengan misalnya: menutup pintu kamar, mematikan perangkat audio visual, mematikan telepon seluler, berhenti merespon email atau pesan elektronik, twitter, facebook atau sejenisnya;
      17. Bersikap realistik dan cukup fleksibel, jangan kaku. Menyusun jadwal yang amat ketat dan memaksa untuk mematuhinya secara kaku justru dapat membuat anda pada akhirnya menjadi jenuh, dan kehilangan gairah (passionate) belajar sehingga menjadi kontra produktif. Perhatikan pula bahwa kecepatan anda dalam belajar dan mengelola manajemen waktu belajar dapat berubah seiring dengan pertambahan semester. Misal, pada 1-2 semester pertama di bangku perguruan tinggi anda mungkin merasakan amat sulit menyusun manajemen waktu dan berat sekali tuntutan yang harus anda penuhi; tetapi pada semester 3 dan seterusnya anda mungkin akan merasa sedikit lebih longgar, dinamis, dan lebih fleksibel. Hal ini terjadi karena anda sudah terbiasa, mengenal lingkungan lebih baik, mengenali kebiasaan diri sendiri, dan juga anda bertambah dewasa.

  1. BAGAIMANA MENGHINDAR MENJADI PROCRASTINATOR?

Procrastinator adalah orang yang amat suka menunda pekerjaan hingga jelang hari atau menit akhir dari batas waktu. Tindakan menunda pekerjaan hingga jelang dead-line disebut procrastination. Jika hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus jelas akan menjadi kebiasaan belajar yang buruk. Bahkan, kebiasaan ini akan terus membudaya di saat anda sudah bekerja sebagai profesional atau pengemban profesi yang akibatnya adalah kinerja anda tidak akan optimal, stress berat, berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga kegagalan. Oleh karena itu, biasakan diri anda untuk tidak menjadi procrastinator. Bagaimana caranya? Beberapa petunjuk berikut ini mungkin dapat anda lakukan:

    1. Biasakan belajar atau bekerja berdasarkan agenda sebab dengan cara ini anda akan menyadari berapa banyak aktivitas dalam sehari yang mampu anda lakukan sesuai kemampuan dan akhirnya anda akan mengetahui bahwa menunda belajar/pekerjaan pada akhirnya tidak akan membantu anda sama sekali.
    2. Jika anda memulai mengerjakan suatu tugas besar seketika pada saat anda merasa siap atau berada di bawah tekanan harus selesai karena esok adalah tenggat waktu penyelesaian, maka memang mungkin anda akan berhasil, tapi ingat tidak selalu akan berhasil.
    3. Jadi, mulailah dari hal kecil sejak awal. Cobalah untuk mengurai atau menjabarkan satu tugas besar menjadi beberapa tahap atau bagian kecil yang memungkinkan anda untuk segera mengerjakannya sedini mungkin. Dengan mengerjakan tugas besar itu bagian demi bagian sejak awal akan menyadarkan anda seberapa besar sesungguhnya tugas itu dan membutuhkan berapa lama waktu untuk menyelesaikannya. Pada akhirnya, ketika jelang tenggat waktu anda menyelesaikannya, maka anda tidak akan merasa terlalu terbebani. Misal, ada ditugasi membuat suatu makalah dengan topik dan tema tertentu yang harus selesai dalam waktu 30 hari. Jika anda menunda mengerjakannya hingga jelang 1 minggu bahkan 2 hari sebelum tenggat waktu habis, anda sama saja dengan bunuh diri! Jika anda berpikir bahwa menulis esai berupa makalah ilmiah itu mudah karena tokh ditulis dalam Bahasa Indonesia, isinya bisa ‘ngarang saja’, bahkan tinggal ‘copy and paste’, maka anda tidak pantas menjadi mahasiswa apalagi kaum intelektual dan profesional. Oleh sebab itu, mulailah dengan mengerjakan hal-hal kecil terlebih dahulu pada hari 1-4 tugas itu diberikan dengan misalnya membuat (a) mind mapping tentang topik dari tugas itu (b) menentukan tema atau argumentasi utama anda untuk makalah itu (c) mengumpulkan bahan pustaka (d) menyeleksi dan mencatat judul-judul bahan pustaka yang nantinya akan menjadi daftar pustaka dalam makalah anda. Lalu pada hari 5 - 10 anda mulai membaca kritis dan membuat catatan terhadap hasil bacaan itu; pada hari 11 - 12 anda harus mulai menyusun sistematika penulisan makalah; pada hari 13 - 18 anda harus mulai menulis dan menyelesaikan draf pertama, hari 19 - 21 merevisi kembali draf pertama untuk memeriksa dan melakukan perbaikan, penambahan atau pengurangan bagian-bagian tertentu terutama masalah tata bahasa, pemilihan kata, kekuatan argumentasi, kelengkapan data, konsistensi dengan tema awal, dsbnya; kemudian hari 22 - 25 anda harus menyelesaikan draf kedua, kemudian hari 26 - 28 anda revisi dan periksa kembali untuk memastikan bahwa makalah anda benar sesuai dengan sistematika penulisan esai mulai dari pengantar hingga simpulan, ketepatan pencantuman referensi berupa catatan kaki dan daftar pustaka, tidak ada kesalahan ketik, pencantuman halaman-nama-nomor mahasiswa anda-nama dosen-kelas, lalu tulis hasilnya untuk menjadi draf ke tiga atau final; hari 29 anda cetak dan/atau jilid dan periksa kerapian dan detil lainnya, lalu serahkan atau kirim lewat email ke dosen kelas. Jadi, bayangkan pekerjaan sebesar dan sepanjang itu tidak mungkin akan anda kerjakan hanya dalam waktu 1 minggu apalagi 2 hari jelang batas waktu berakhir!
    4. Bekerjalah tanpa mengundang kemungkinan ada gangguan, misal matikan pemutar musik, video, telepon seluler, koneksi internet dan sejenisnya yang jelas-jelas dapat mengganggu kosentrasi anda. Jika anda orang yang tergantung pada musik untuk membantu konsentrasi anda, maka lakukan sebaliknya yakni putar perangkat audio anda.
    5. Untuk mengurangi kebosanan, modifikasi sedikit topik belajar anda pada hari itu, misal dengan diselingi baca surat kabar, baca komik, coret coret menggambar suatu obyek, bertanam, memberi makan ikan di kolan/akuarium atau bermain dengan hewan peliharaan anda seperti anjing atau kucing, dsbnya. Hal penting adalah anda ingat bahwa jangan terlena mengerjakan hal-hal ini sehingga lupa topik utama hari itu



Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen waktu!

2.      Sebutkan alasan manajemen waktu itu pentig.

3.      Bagaimana cara memperbaiki manajemen waktu.

4.      Sebutkan Pedoman  menyusun manajemen waktu!

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI



       Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

R E F L E K S I
YA
TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini



Menurut saya materi ini sangat menarik



Saya sangat memahami materi dalam bimbingan kelompok



Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk dapat menjalankan menempatkan diri pada posisi yang tepat dalam keluarga





Jumat, 13 September 2019

BAHAN AJAR BIMBINGAN KONSELING minggu ke 4








RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK



1.      Komponen Layanan                         : Layanan Dasar

2.      Bidang Layanan                                : Sosial

3.      Topik Layanan                                  : upaya memperbaiki hasil belajar

4.      Fungsi                                               : Pencegahan dan Perbaikan

5.      Tujuan Umum                                   :

1.      Siswa mampu belajar dengan baik untuk upaya memperbaiki hasil belajar

 6.   Tujuan Khusus                                  :

2.       Mengenal dan memahami potensi dan dalam upaya memperbaiki hasil belajar

7.  Sasaran Layanan/Semester                  :  Kelas VIII/ Ganjil

8.   Materi                                                :  belajar efektif dan efisien

9.   Waktu Penyelenggaraan                    :  2 X 40 menit

10.   Sumber                                              :  Buku dan Internet

11.  Metode                                              :  ceramah,bervariasi,diskusi,pemberian tugas

12. Media dan Alat                                  :  laptop,lcd

13. Pelaksanaan                                       :



TAHAP
URAIAN  KEGIATAN
WAKTU
Pembukaan
-    Mengucapkan salam pada peserta didik
-    Menanyakan khabar pada peserta didik  
-    Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok selama 1 jam, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
-    Menjelaskan tentang pengertian bimbingan kelompok
a. Pernyataan Tujuan. 
    - Ice breaker (sebut nama) agar siswa saling mengenal 
       anggota dalam kelompok sehingga tercipta hubungan 
       yang akrab. Dan menyampaikan tujuan yang akan  
       dicapai
b. Penjelasan Tentang langkah-langkah kegiatan
   - Guru BK sebagai pemimpin dalam kelompok  ,          
      menyampaikan tugaas dan tanggung  
      jawab  siswa dalam bimbingan kelompok
c. Mengarahkan Kegiatan (konsolidasi)
    - menympaikan topik yang disampaikan yaitu upaya memperbaiki hasil belajar.  
  
d. Tahap peralihan (transisi)
    - menanyakan kesiapan siswa untuk masuk kegiatan inti

5
Kegiatan inti
-     Guru BK menjelaskan kepada kelompok bahwa dalam kegiatan ini akan melaksanakan sosiodrama tentang upaya memperbaiki hasil belajar
-       Siswa dimnta untuk menjelaskan maateri yg sdh disampaikan
30

Penutup
-        Siswa diminta memberi kesimpulan dalam kegiatan 
     bimbingan kelompok
-       Evaluasi Proses: Guru BK menanyakan/ meminta siswa untuk mennyimpulkan kembali hasil dari kegiatan bimbingan kelompok
-       Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan berupa angket tentang materi yang disampaiakan menarik atau tidak/mudah dipahami atau tidak
5



14. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.      Uraian materi

2.      Lembar kerja siswa

3.      Instrumen penilaian




Mengetahui,
Kepala SMP Al-Azhar 3
MUHDINI,S.Pd
NIP. 196504211987031009

 


                                                                                

                                                                                        Bandar Lampung, Juli 2019

                                                                                               Guru BK/Konselor,







                                                                                                Nela Yustia,S.Pd

































































Lampiran 1 :

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

Description: https://irfanyudhistira.files.wordpress.com/2012/02/learning21.gif?w=474&h=285

Pendahuluan

Pertanyaan yang selalu menjadi fokus pikiran orang tua dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan belajar adalah: “Bagaimanakah sebaiknya belajar itu dilakukan agar dapat berhasil dengan memuaskan?”.

Setiap orang tua ingin agar anaknya selalu sukses dan berusaha agar dapat menyelesaikan pelajarannya dengan baik. Guru-guru juga berusaha memberikan bantuan dan bimbingan kepada para siswanya agar mereka berhasil dalam pelajarannya. Alangkah sedihnya jika seseorang yang mengenyam pendidikan di sekolah telah kehilangan gairah belajarnya. Penyebab turunnya gairah belajar yang sering terjadi adalah kekecewaan, derajat inteligensi yang kurang dan kemalasan akibat ketidaktahuan siswa terhadap tujuan belajar yang sebenarnya. Kekecewaan merupakan gangguan psikologis yang diakibatkan oleh berbagai peristiwa yang telah dialaminya dan kekecewaan ini akan menimbulkan keengganan, termasuk di antaranya ialah enggan untuk belajar.

Setiap pelajar tentu menyadari bahwa kepentingan belajar merupakan bagian dari tugas hidupnya kini. Mereka sebenarnya tidak menghendaki kegagalan studi terjadi pada dirinya. Yang dimaksud kegagalan studi disini adalah tidak naik kelas atau tidak lulus ujian. Bahkan dalam hati kecilnya berkeinginan memperoleh prestasi tinggi selama pendidikan sehingga akhirnya timbul pertanyaan pada mereka, “Bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar?”.

Sebelum mengulas tentang cara-cara meningkatkan prestasi belajar, terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian belajar. Tinjauan terhadap pengertian belajar ini lebih bersifat psikologis sebagai landasan pembahasan teknik-teknik belajar atau untuk meneliti cara-cara belajar yang efisien yang sebaiknya dilakukan.

1. Definisi belajar

Para ahli pendidikan modern mengemukakan pendapatnya mengenai perbuatan belajar sebagai berikut:

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru yang diperoleh dari pengalaman atau latihan. Tingkah laku yang baru ini misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmaniah.

Perumusan pengertian perbuatan belajar ini meliputi perubahan jasmaniah dan rohaniah. Kedua aspek ini saling melengkapi dan bertalian satu sama lain. Keduanya merupakan aspek-aspek yang bersifat komplementer. Manusia dan perbuatannya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani.

Misalnya, membaca buku adalah perpaduan antara kegiatan jasmaniah dan gerakan rohaniah. Gerakan jasmaniah berupa gerakan mata, gerakan tangan, dan sikap tubuh. Sedangkan gerakan rohaniah ialah berupa mengolah pengertian-pengertian yang ada dalam bacaan, membandingkan, mengingat kembali, memikirkan persoalan dan lain sebagainya.

Setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah yang disebut struktur, dan aspek rohaniah yang disebut fungsi. Otak kita sebagai kegiatan yang penting dalam diri mengandung kedua aspek tersebut. Otak sendiri adalah strukturnya dan berpikir adalah fungsinya.

Keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti contoh, apabila otak sedang cedera, maka fungsi berpikirnya akan terganggu. Sebaliknya, apabila fungsi berpikir dari otak itu tidak normal, maka struktur otak akan berubah bentuknya juga.

2. Gambaran tentang proses belajar

Telah sama-sama diketahui bahwa belajar senantiasa merupakan kegiatan yang berlangsung di dalam suatu proses dan terarah menuju pada pencapaian suatu tujuan tertentu. Dibawah ini akan digambarkan tentang bagaimana proses belajar itu terjadi:

Description: https://irfanyudhistira.files.wordpress.com/2012/02/proses-belajar1.jpg?w=474&h=258

Langkah-langkah kegiatan belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Seseorang memiliki motivasi dan melihat suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Lalu kemudian mengarahkan perbuatannya dengan motivasi tadi.

2.      Dengan sadar, ia memfokuskan perhatiannya kepada ke arah tujuannya itu dan mengarahkan segala daya yang ada untuk diarahkan kepada tujuan itu.

3.      Dengan menggunakan kecakapannya (inteligensi), ia berusaha mencoba menemukan sebuah metode atau cara baru untuk mencapai suatu tujuan, atau juga memperbaiki metode yang telah ia miliki.

4.      Selanjutnya, ia menggunakan pengalaman-pengalamannya yang lalu yang telah dimiliki terhadap tugas-tugas yang dihadapinya, memisahkan unsur-unsur yang ada di dalam situasi sekarang dengan maksud menghayati metode secara tepat dan mengintegrasikan (menyatukan) semua jawaban yang sama sekali baru yang tingkatannya lebih tinggi.

5.      Di dalam proses pemisahan dan integrasi itu, ia menghilangkan atau membuang metode-metode yang dirasa tidak cocok, mencari jawaban yang benar dan menjadikan suatu metode baru untuk dijadikan sebagai pola kelakuan baru (learned behavior pattern) yang dapat digunakan ke dalam situasi yang lain.

Tegasnya, hal tersebut sedang terjadi perubahan tingkah laku.

Langkah-langkah belajar diatas dapat dibuat contoh sebagai berikut:

1.      Seorang pelajar SMA kelas XII mempunyai motivasi ingin meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran.

2.      Dengan sadar ia memfokuskan perhatian ke arah tujuan yang dibuatnya itu dan mengerahkan segala daya untuk mempelajari semua mata pelajaran yang diperlukan untuk tes masuk Fakultas Kedokteran.

3.      Dengan menggunakan kecakapannya, ia berusaha menemukan metode belajar yang baik untuk mencapai tujuan ini. Misalnya mengumpulkan bahan pelajaran, ikut bimbingan tes, belajar di tempat yang tenang, belajar sendiri dan ikut belajar kelompok.

4.      Selanjutnya ia memakai pengalaman yang lalu untuk melaksanakan tugas ini dengan maksud menghayati metode belajar secara tepat.

5.      Dengan metode belajar ini, ia dapat menemukan jawaban-jawaban yang benar dan membuang jawaban-jawaban yang salah dalam menjawab soal-soal semua mata pelajaran yang diperlukan untuk tes masuk Fakultas Kedokteran, sehingga pada akhirnya timbul kelakukan baru dalam bentuk: a) Jasmani: perubahan dalam sikap, kebiasaan, dan timbul keterampilan dalam menjawab soal semua mata pelajaran. b) Rohani: dari tidak tahu menjadi tahu sehingga mampu mengingat semua mata pelajaran yang dipergunakan untuk tes masuk   Fakultas Kedokteran.

3. Prinsip-prinsip belajar

Proses belajar memang beragam dan kompleks, tetapi dapat dianalisis dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:

1)      Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan yang saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.

2)      Belajar harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah bagi siswa. Tujuan akan menuntunnya melalui belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

3)      Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni bersumber dari dalam dirinya sendiri.

4)      Proses belajar selalu ada rintangan dan hambatan. Maka dari itu, siswa harus sanggup mengatasinya secara tepat.

5)      Belajar senantiasa membutuhkan bimbingan, baik dari guru/dosen atau tuntunan dari buku pelajaran itu sendiri.

6)      Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berpikir kritis. Berpikir kritis ini lebih baik daripada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.

7)      Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah yang diselesaikan melalui kerja kelompok (belajar kelompok), asalkan masalah yang akan dibahas telah disadari bersama.

8)      Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.

9)      Belajar memerlukan latihan dan ulangan/ujian agar materi yang sudah dipelajari dapat dikuasai.

10)   Belajar harus disertai dengan keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan/hasil yang diinginkan

11)   Proses belajar dapat dikatakan berhasil dan sukses apabila siswa telah sanggup memindahkan atau menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

4. Cara-Cara Belajar Yang Baik

Belajar akan lebih berhasil apabila pelajar memiliki: 1) Kesadaran atas tanggung jawab belajar; 2) Cara belajar yang efisien; dan 3) Beberapa syarat yang diperlukan.

Ada beberapa hal yang harus diingat dan menjadi catatan bagi setiap pelajar adalah:

Yang pertama, tanggung jawab belajar terletak dalam diri setiap pelajar masing-masing.

Jika muncul sebuah pertanyaan, siapakah pelaku belajar dan siapa pula yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar itu? Maka jawabnya adalah bahwa masing-masing pelajarlah yang melakukan proses belajar dan mereka jugalah yang bertanggung jawab untuk mengusahakannya agar supaya berhasil.

Andaikata seorang pelajar tersebut mengalami kegagalan dalam belajar, maka pelajar tersebutlah yang menanggung akibatnya. Tidak mungkin perbuatan belajar dilakukan oleh orang lain demi kepentingan si pelajar itu sendiri. Orang lain (guru, orang tua, teman sebaya) hanya bertugas memberi petunjuk, tuntunan, atau bimbingan, kemudian selanjutnya pelajar sendiri yang mengolah, menyimpan, dan memanifastasikan serta menerapkannya. Oleh sebab itu, sebagian besar kesuksesan terletak pada usaha yang dilakukan si pelajar itu sendiri. Maka, faktor kemauan, bakat minat, ketekunan, tekad untuk sukses, dan cita-cita yang tinggi merupakan unsur-unsur mutlak yang mendukung usaha yang dilakukan oleh si pelajar tersebut. Jangan sampai muncul anggapan bahwa belajar itu:

1)      Cukup ala kadarnya

2)      Tak menimbulkan hasrat ingin tahu

3)      Tak punya keinginan untuk maju

Sehingga aktivitas belajar tidak berencana dan dilakukan asal sempat saja. Pandangan yang demikian itu sudah tentu sangat keliru dan tidak boleh untuk diikuti.

Yang kedua, cara belajar yang efisien akan mempertinggi hasil belajar.

Cara belajar yang efisien artinya cara belajar yang tepat, praktis, ekonomis, dan terarah sesuai dengan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai tujuan belajar. Hasil belajar yang diperoleh akan sangat bergantung pada bagaimana cara belajar yang dilakukan. Dengan menggunakan cara belajar yang efisien maka akan meningkatkan serta mempertinggi hasil belajarnya.

Ada beberapa cara belajar yang baik yang bisa digunakan antara lain:

a)      Membuat rencana belajar (program studi) yang dapat dijadikan semacam rencana belajar selanjutnya.

Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari pembuatan rencana belajar ini, antara lain:

1)      Sebagai wadah penyimpanan berbagai jenis catatan dan bahan-bahan berguna lainnya.

2)      Sebagai alat belajar dan mempermudah pekerjaan yang berguna untuk mencapai tujuan.

3)      Memberikan motivasi belajar dan merangsang belajar secara teratur.

4)      Bagi guru, dapat mempergunakannya sebagai sarana penilaian bagi siswa, terutama dalam hal kebersihan dan kerajinan siswa.

5)      Dapat membantu teman sebayanya yang ketinggalan atau yang catatannya kurang lengkap.

Pembuatan rencana belajar dalam sebuah buku catatan ini dianjurkan agar ditulis secara teliti dan serapi mungkin serta disusun secara sistematis, logis, teratur dan bersih, jangan dicampuradukkan dengan catatan-catatan yang lain agar tidak membingungkan si penulis.

Begitu pula dengan merawat buku rencana belajar ini. Diusahakan buku catatan rencana belajar agar disimpan dan dipelihara dengan baik. Hal itu penting untuk efisiensi belajar.

b)      Syarat-Syarat Yang Harus Diperhatikan Dalam Belajar

Beberapa syarat yang perlu diperhatikan agar siswa dapat dengan baik, yakni meliputi faktor-faktor:

1)      Kesehatan jasmaniah

Jasmani yang sehat berarti tidak mengalami penyakit tertentu, dan tercukupinya gizi sehingga fungsi badan berjalan dengan baik.

2)      Rohani yang sehat

Rohani yang sehat berarti tidak terganggu syaraf / jiwanya, tidak mengalami gangguan emosional dan berpikiran tenang dan stabil. Dan juga tidak mempunyai banyak persoalan yang menyangkut pribadi pelajar maupun persoalan lingkungan yang mempengaruhi jiwanya. Sebab kondisi psikologis sangat mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan pelajar.

3)  Lingkungan yang tenang

Yakni lingkungan yang tidak sedang dalam kondisi ribut, ramai, dan beberapa gangguan suara lainnya.

4)      Tempat belajar yang menyenangkan

Tempat yang efektif untuk belajar adalah tersedianya cukup udara, ventilasi yang memadai, penerangan yang cukup dan lain sebagainya.

5)      Tersedianya cukup bahan dan alat-alat pelajaran yang diperlukan

Bahan-bahan dan alat-alat yang menjadi sumber belajar sebaiknya tersedia dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Apabila kurang maka setidak-tidaknya akan menghambat tercapainya hasil belajar yang memuaskan.

Dengan memakai cara-cara tersebut diatas maka diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar setiap siswa dengan tidak melupakan sebuah upaya untuk meningkatkan gairah belajar dan pembiasaan hidup disiplin secara teratur.

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1.      Sebutkan prinsip-prinsip belajar.

2.      Jelaskan bagaimana cara belajar yang baik.

3.      Sebutkan prinsip-prinsip belajar.













Lampiran 3: Instrumen Penilaian



LEMBAR REFLEKSI DIRI

       Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

R E F L E K S I
YA
TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan kegiatan bimbingan kelompok


Menurut saya topik dalam kegiatan bimbingan kelompok ini sangat penting


Saya sangat memahami materi dalam bimbingan kelompok


Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk dapat mennghindari perilaku bulyying