Jumat, 13 September 2019

BAHAN AJAR BIMBINGAN KONSELING minggu ke 4








RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK



1.      Komponen Layanan                         : Layanan Dasar

2.      Bidang Layanan                                : Sosial

3.      Topik Layanan                                  : upaya memperbaiki hasil belajar

4.      Fungsi                                               : Pencegahan dan Perbaikan

5.      Tujuan Umum                                   :

1.      Siswa mampu belajar dengan baik untuk upaya memperbaiki hasil belajar

 6.   Tujuan Khusus                                  :

2.       Mengenal dan memahami potensi dan dalam upaya memperbaiki hasil belajar

7.  Sasaran Layanan/Semester                  :  Kelas VIII/ Ganjil

8.   Materi                                                :  belajar efektif dan efisien

9.   Waktu Penyelenggaraan                    :  2 X 40 menit

10.   Sumber                                              :  Buku dan Internet

11.  Metode                                              :  ceramah,bervariasi,diskusi,pemberian tugas

12. Media dan Alat                                  :  laptop,lcd

13. Pelaksanaan                                       :



TAHAP
URAIAN  KEGIATAN
WAKTU
Pembukaan
-    Mengucapkan salam pada peserta didik
-    Menanyakan khabar pada peserta didik  
-    Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok selama 1 jam, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
-    Menjelaskan tentang pengertian bimbingan kelompok
a. Pernyataan Tujuan. 
    - Ice breaker (sebut nama) agar siswa saling mengenal 
       anggota dalam kelompok sehingga tercipta hubungan 
       yang akrab. Dan menyampaikan tujuan yang akan  
       dicapai
b. Penjelasan Tentang langkah-langkah kegiatan
   - Guru BK sebagai pemimpin dalam kelompok  ,          
      menyampaikan tugaas dan tanggung  
      jawab  siswa dalam bimbingan kelompok
c. Mengarahkan Kegiatan (konsolidasi)
    - menympaikan topik yang disampaikan yaitu upaya memperbaiki hasil belajar.  
  
d. Tahap peralihan (transisi)
    - menanyakan kesiapan siswa untuk masuk kegiatan inti

5
Kegiatan inti
-     Guru BK menjelaskan kepada kelompok bahwa dalam kegiatan ini akan melaksanakan sosiodrama tentang upaya memperbaiki hasil belajar
-       Siswa dimnta untuk menjelaskan maateri yg sdh disampaikan
30

Penutup
-        Siswa diminta memberi kesimpulan dalam kegiatan 
     bimbingan kelompok
-       Evaluasi Proses: Guru BK menanyakan/ meminta siswa untuk mennyimpulkan kembali hasil dari kegiatan bimbingan kelompok
-       Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan berupa angket tentang materi yang disampaiakan menarik atau tidak/mudah dipahami atau tidak
5



14. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.      Uraian materi

2.      Lembar kerja siswa

3.      Instrumen penilaian




Mengetahui,
Kepala SMP Al-Azhar 3
MUHDINI,S.Pd
NIP. 196504211987031009

 


                                                                                

                                                                                        Bandar Lampung, Juli 2019

                                                                                               Guru BK/Konselor,







                                                                                                Nela Yustia,S.Pd

































































Lampiran 1 :

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

Description: https://irfanyudhistira.files.wordpress.com/2012/02/learning21.gif?w=474&h=285

Pendahuluan

Pertanyaan yang selalu menjadi fokus pikiran orang tua dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan belajar adalah: “Bagaimanakah sebaiknya belajar itu dilakukan agar dapat berhasil dengan memuaskan?”.

Setiap orang tua ingin agar anaknya selalu sukses dan berusaha agar dapat menyelesaikan pelajarannya dengan baik. Guru-guru juga berusaha memberikan bantuan dan bimbingan kepada para siswanya agar mereka berhasil dalam pelajarannya. Alangkah sedihnya jika seseorang yang mengenyam pendidikan di sekolah telah kehilangan gairah belajarnya. Penyebab turunnya gairah belajar yang sering terjadi adalah kekecewaan, derajat inteligensi yang kurang dan kemalasan akibat ketidaktahuan siswa terhadap tujuan belajar yang sebenarnya. Kekecewaan merupakan gangguan psikologis yang diakibatkan oleh berbagai peristiwa yang telah dialaminya dan kekecewaan ini akan menimbulkan keengganan, termasuk di antaranya ialah enggan untuk belajar.

Setiap pelajar tentu menyadari bahwa kepentingan belajar merupakan bagian dari tugas hidupnya kini. Mereka sebenarnya tidak menghendaki kegagalan studi terjadi pada dirinya. Yang dimaksud kegagalan studi disini adalah tidak naik kelas atau tidak lulus ujian. Bahkan dalam hati kecilnya berkeinginan memperoleh prestasi tinggi selama pendidikan sehingga akhirnya timbul pertanyaan pada mereka, “Bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar?”.

Sebelum mengulas tentang cara-cara meningkatkan prestasi belajar, terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian belajar. Tinjauan terhadap pengertian belajar ini lebih bersifat psikologis sebagai landasan pembahasan teknik-teknik belajar atau untuk meneliti cara-cara belajar yang efisien yang sebaiknya dilakukan.

1. Definisi belajar

Para ahli pendidikan modern mengemukakan pendapatnya mengenai perbuatan belajar sebagai berikut:

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru yang diperoleh dari pengalaman atau latihan. Tingkah laku yang baru ini misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmaniah.

Perumusan pengertian perbuatan belajar ini meliputi perubahan jasmaniah dan rohaniah. Kedua aspek ini saling melengkapi dan bertalian satu sama lain. Keduanya merupakan aspek-aspek yang bersifat komplementer. Manusia dan perbuatannya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani.

Misalnya, membaca buku adalah perpaduan antara kegiatan jasmaniah dan gerakan rohaniah. Gerakan jasmaniah berupa gerakan mata, gerakan tangan, dan sikap tubuh. Sedangkan gerakan rohaniah ialah berupa mengolah pengertian-pengertian yang ada dalam bacaan, membandingkan, mengingat kembali, memikirkan persoalan dan lain sebagainya.

Setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah yang disebut struktur, dan aspek rohaniah yang disebut fungsi. Otak kita sebagai kegiatan yang penting dalam diri mengandung kedua aspek tersebut. Otak sendiri adalah strukturnya dan berpikir adalah fungsinya.

Keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti contoh, apabila otak sedang cedera, maka fungsi berpikirnya akan terganggu. Sebaliknya, apabila fungsi berpikir dari otak itu tidak normal, maka struktur otak akan berubah bentuknya juga.

2. Gambaran tentang proses belajar

Telah sama-sama diketahui bahwa belajar senantiasa merupakan kegiatan yang berlangsung di dalam suatu proses dan terarah menuju pada pencapaian suatu tujuan tertentu. Dibawah ini akan digambarkan tentang bagaimana proses belajar itu terjadi:

Description: https://irfanyudhistira.files.wordpress.com/2012/02/proses-belajar1.jpg?w=474&h=258

Langkah-langkah kegiatan belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Seseorang memiliki motivasi dan melihat suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Lalu kemudian mengarahkan perbuatannya dengan motivasi tadi.

2.      Dengan sadar, ia memfokuskan perhatiannya kepada ke arah tujuannya itu dan mengarahkan segala daya yang ada untuk diarahkan kepada tujuan itu.

3.      Dengan menggunakan kecakapannya (inteligensi), ia berusaha mencoba menemukan sebuah metode atau cara baru untuk mencapai suatu tujuan, atau juga memperbaiki metode yang telah ia miliki.

4.      Selanjutnya, ia menggunakan pengalaman-pengalamannya yang lalu yang telah dimiliki terhadap tugas-tugas yang dihadapinya, memisahkan unsur-unsur yang ada di dalam situasi sekarang dengan maksud menghayati metode secara tepat dan mengintegrasikan (menyatukan) semua jawaban yang sama sekali baru yang tingkatannya lebih tinggi.

5.      Di dalam proses pemisahan dan integrasi itu, ia menghilangkan atau membuang metode-metode yang dirasa tidak cocok, mencari jawaban yang benar dan menjadikan suatu metode baru untuk dijadikan sebagai pola kelakuan baru (learned behavior pattern) yang dapat digunakan ke dalam situasi yang lain.

Tegasnya, hal tersebut sedang terjadi perubahan tingkah laku.

Langkah-langkah belajar diatas dapat dibuat contoh sebagai berikut:

1.      Seorang pelajar SMA kelas XII mempunyai motivasi ingin meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran.

2.      Dengan sadar ia memfokuskan perhatian ke arah tujuan yang dibuatnya itu dan mengerahkan segala daya untuk mempelajari semua mata pelajaran yang diperlukan untuk tes masuk Fakultas Kedokteran.

3.      Dengan menggunakan kecakapannya, ia berusaha menemukan metode belajar yang baik untuk mencapai tujuan ini. Misalnya mengumpulkan bahan pelajaran, ikut bimbingan tes, belajar di tempat yang tenang, belajar sendiri dan ikut belajar kelompok.

4.      Selanjutnya ia memakai pengalaman yang lalu untuk melaksanakan tugas ini dengan maksud menghayati metode belajar secara tepat.

5.      Dengan metode belajar ini, ia dapat menemukan jawaban-jawaban yang benar dan membuang jawaban-jawaban yang salah dalam menjawab soal-soal semua mata pelajaran yang diperlukan untuk tes masuk Fakultas Kedokteran, sehingga pada akhirnya timbul kelakukan baru dalam bentuk: a) Jasmani: perubahan dalam sikap, kebiasaan, dan timbul keterampilan dalam menjawab soal semua mata pelajaran. b) Rohani: dari tidak tahu menjadi tahu sehingga mampu mengingat semua mata pelajaran yang dipergunakan untuk tes masuk   Fakultas Kedokteran.

3. Prinsip-prinsip belajar

Proses belajar memang beragam dan kompleks, tetapi dapat dianalisis dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:

1)      Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan yang saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.

2)      Belajar harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah bagi siswa. Tujuan akan menuntunnya melalui belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

3)      Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni bersumber dari dalam dirinya sendiri.

4)      Proses belajar selalu ada rintangan dan hambatan. Maka dari itu, siswa harus sanggup mengatasinya secara tepat.

5)      Belajar senantiasa membutuhkan bimbingan, baik dari guru/dosen atau tuntunan dari buku pelajaran itu sendiri.

6)      Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berpikir kritis. Berpikir kritis ini lebih baik daripada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.

7)      Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah yang diselesaikan melalui kerja kelompok (belajar kelompok), asalkan masalah yang akan dibahas telah disadari bersama.

8)      Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.

9)      Belajar memerlukan latihan dan ulangan/ujian agar materi yang sudah dipelajari dapat dikuasai.

10)   Belajar harus disertai dengan keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan/hasil yang diinginkan

11)   Proses belajar dapat dikatakan berhasil dan sukses apabila siswa telah sanggup memindahkan atau menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

4. Cara-Cara Belajar Yang Baik

Belajar akan lebih berhasil apabila pelajar memiliki: 1) Kesadaran atas tanggung jawab belajar; 2) Cara belajar yang efisien; dan 3) Beberapa syarat yang diperlukan.

Ada beberapa hal yang harus diingat dan menjadi catatan bagi setiap pelajar adalah:

Yang pertama, tanggung jawab belajar terletak dalam diri setiap pelajar masing-masing.

Jika muncul sebuah pertanyaan, siapakah pelaku belajar dan siapa pula yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar itu? Maka jawabnya adalah bahwa masing-masing pelajarlah yang melakukan proses belajar dan mereka jugalah yang bertanggung jawab untuk mengusahakannya agar supaya berhasil.

Andaikata seorang pelajar tersebut mengalami kegagalan dalam belajar, maka pelajar tersebutlah yang menanggung akibatnya. Tidak mungkin perbuatan belajar dilakukan oleh orang lain demi kepentingan si pelajar itu sendiri. Orang lain (guru, orang tua, teman sebaya) hanya bertugas memberi petunjuk, tuntunan, atau bimbingan, kemudian selanjutnya pelajar sendiri yang mengolah, menyimpan, dan memanifastasikan serta menerapkannya. Oleh sebab itu, sebagian besar kesuksesan terletak pada usaha yang dilakukan si pelajar itu sendiri. Maka, faktor kemauan, bakat minat, ketekunan, tekad untuk sukses, dan cita-cita yang tinggi merupakan unsur-unsur mutlak yang mendukung usaha yang dilakukan oleh si pelajar tersebut. Jangan sampai muncul anggapan bahwa belajar itu:

1)      Cukup ala kadarnya

2)      Tak menimbulkan hasrat ingin tahu

3)      Tak punya keinginan untuk maju

Sehingga aktivitas belajar tidak berencana dan dilakukan asal sempat saja. Pandangan yang demikian itu sudah tentu sangat keliru dan tidak boleh untuk diikuti.

Yang kedua, cara belajar yang efisien akan mempertinggi hasil belajar.

Cara belajar yang efisien artinya cara belajar yang tepat, praktis, ekonomis, dan terarah sesuai dengan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai tujuan belajar. Hasil belajar yang diperoleh akan sangat bergantung pada bagaimana cara belajar yang dilakukan. Dengan menggunakan cara belajar yang efisien maka akan meningkatkan serta mempertinggi hasil belajarnya.

Ada beberapa cara belajar yang baik yang bisa digunakan antara lain:

a)      Membuat rencana belajar (program studi) yang dapat dijadikan semacam rencana belajar selanjutnya.

Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari pembuatan rencana belajar ini, antara lain:

1)      Sebagai wadah penyimpanan berbagai jenis catatan dan bahan-bahan berguna lainnya.

2)      Sebagai alat belajar dan mempermudah pekerjaan yang berguna untuk mencapai tujuan.

3)      Memberikan motivasi belajar dan merangsang belajar secara teratur.

4)      Bagi guru, dapat mempergunakannya sebagai sarana penilaian bagi siswa, terutama dalam hal kebersihan dan kerajinan siswa.

5)      Dapat membantu teman sebayanya yang ketinggalan atau yang catatannya kurang lengkap.

Pembuatan rencana belajar dalam sebuah buku catatan ini dianjurkan agar ditulis secara teliti dan serapi mungkin serta disusun secara sistematis, logis, teratur dan bersih, jangan dicampuradukkan dengan catatan-catatan yang lain agar tidak membingungkan si penulis.

Begitu pula dengan merawat buku rencana belajar ini. Diusahakan buku catatan rencana belajar agar disimpan dan dipelihara dengan baik. Hal itu penting untuk efisiensi belajar.

b)      Syarat-Syarat Yang Harus Diperhatikan Dalam Belajar

Beberapa syarat yang perlu diperhatikan agar siswa dapat dengan baik, yakni meliputi faktor-faktor:

1)      Kesehatan jasmaniah

Jasmani yang sehat berarti tidak mengalami penyakit tertentu, dan tercukupinya gizi sehingga fungsi badan berjalan dengan baik.

2)      Rohani yang sehat

Rohani yang sehat berarti tidak terganggu syaraf / jiwanya, tidak mengalami gangguan emosional dan berpikiran tenang dan stabil. Dan juga tidak mempunyai banyak persoalan yang menyangkut pribadi pelajar maupun persoalan lingkungan yang mempengaruhi jiwanya. Sebab kondisi psikologis sangat mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan pelajar.

3)  Lingkungan yang tenang

Yakni lingkungan yang tidak sedang dalam kondisi ribut, ramai, dan beberapa gangguan suara lainnya.

4)      Tempat belajar yang menyenangkan

Tempat yang efektif untuk belajar adalah tersedianya cukup udara, ventilasi yang memadai, penerangan yang cukup dan lain sebagainya.

5)      Tersedianya cukup bahan dan alat-alat pelajaran yang diperlukan

Bahan-bahan dan alat-alat yang menjadi sumber belajar sebaiknya tersedia dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Apabila kurang maka setidak-tidaknya akan menghambat tercapainya hasil belajar yang memuaskan.

Dengan memakai cara-cara tersebut diatas maka diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar setiap siswa dengan tidak melupakan sebuah upaya untuk meningkatkan gairah belajar dan pembiasaan hidup disiplin secara teratur.

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1.      Sebutkan prinsip-prinsip belajar.

2.      Jelaskan bagaimana cara belajar yang baik.

3.      Sebutkan prinsip-prinsip belajar.













Lampiran 3: Instrumen Penilaian



LEMBAR REFLEKSI DIRI

       Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

R E F L E K S I
YA
TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan kegiatan bimbingan kelompok


Menurut saya topik dalam kegiatan bimbingan kelompok ini sangat penting


Saya sangat memahami materi dalam bimbingan kelompok


Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk dapat mennghindari perilaku bulyying





Tidak ada komentar:

Posting Komentar