Senin, 15 November 2021

MATERI BIMBINGAN KONSELING

   

 

 

TANGGUNG JAWAB SEORANG SISWA



Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga. 

Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

1.    Sayang Kepada Orangtua / Wali

Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



2.    Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

3.    Menjadi Anak yang Baik

Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

2.    Rajin Belajar Menimba Ilmu

Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

3.    Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.

4.    Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali

Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan membantu orangtua.



7.  Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali

Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.

8.  Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan

Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.

1.    Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali

Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.

2.    Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia

Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.













Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi perkembangan fisik maupun psikis anak terutama di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih cenderung mempersiapkan anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang diperlukan untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.

Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah. 

Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:

A.  Belajar : 

Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah : 

1.   Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan

2.   Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

3.  Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.

B.  Taat pada peraturan sekolah 

Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

A.   Patuh dan hormat pada guru  

Tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru. Contoh: 

1.    Menuruti semua perintah guru.

2.    Menghargai guru.

3.    Memperhatikan jika diterangkan materi oleh guru.

D.  Disiplin 

Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari disiplin siswa adalah: 

a.   Disiplin dalam belajar

b.   Disiplin dalam sekolah



E.   Menjaga nama baik sekolah

Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang luar biasa.
 
 
 

Materi Dipahami, kemudian memberikan kesimpulan dikolom komentar,wajib absen di blogger sebagai tanda kehadiran kalian dalam pelajaran ibu dan jika ada yang ingin ditanyakan silahkan komen dikolom blogger ibu. Seperti biasa foto grid nya kirimkan ke wa ibuu..

Terimakasih...

 

 

 

 

 

 

  

29 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Nama: Ferdinand Yulian Saputra
    Kelas:7A
    Ket:Hadir☝️








    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum
    Nama: FATIR AL AFDHAL PUTRO HERDIANTO
    Kelas:7A
    Ket:Hadir☝️








    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum
    Shafa Aulia Himawan
    7A
    Hadir

    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum
    Nama:Rangga raditiya
    Kelas:7A
    Ket:Hadir



    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum
    Nama Adis afikqa akram
    Kelas 7A
    Hadir

    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum
    Alvira Candra
    7A
    Hadir


    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  7. Nama : Dini Lutfia Putri
    Kelas : 7B
    Ket : Hadir

    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum Bu
    Nama : Cinta
    Kelas : 7A
    absen : 4
    Keterangan : hadir
    Selasa 16 November 2021

    Tanggung jawab seorang siswa

    Tri pusat anak : sekolah masyarakat dan keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Oleh karena pendidikan keluarga sangat mempengaruhi karakter dan pribadi anak. Keberhasilan ditentukan oleh pendidikan keluarga. Kasih sayang orang tua juga sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kepandaian.

    Tugas dan tanggung jawab seorang anak di rumah.

    1. Sayang kepada orang tua atau wali.
    2. Patuh terhadap perintah orang tua.
    3. Menjadi anak yang baik
    4. Rajin belajar
    5. Rajin ibadah dan mendoakan orang tua.
    6. Siap membantu orang tua
    7. Tidak membuat marah
    8. Menjadi orang yang mandiri

    Tugas dan tanggung jawab di lingkungan sekolah.

    A. Belajar
    - memahami materi yang diajarkan
    - mengerjakan tugas
    - mempelajari kembali

    B. Taat peraturan

    C. Patuh dan hormat pada guru
    - menuruti semua perintah guru
    - menghargai guru
    - perhatikan materi

    D. Disiplin
    - disiplin belajar
    - disiplin sekolah

    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  9. assalamualaikum
    m.alfarizi tisyana
    7A
    hadir


    Tanggung jawab seorang siswa

    Tri pusat anak : sekolah masyarakat dan keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Oleh karena pendidikan keluarga sangat mempengaruhi karakter dan pribadi anak. Keberhasilan ditentukan oleh pendidikan keluarga. Kasih sayang orang tua juga sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kepandaian.

    Tugas dan tanggung jawab seorang anak di rumah.

    1. Sayang kepada orang tua atau wali.
    2. Patuh terhadap perintah orang tua.
    3. Menjadi anak yang baik
    4. Rajin belajar
    5. Rajin ibadah dan mendoakan orang tua.
    6. Siap membantu orang tua
    7. Tidak membuat marah
    8. Menjadi orang yang mandiri

    Tugas dan tanggung jawab di lingkungan sekolah.

    A. Belajar
    - memahami materi yang diajarkan
    - mengerjakan tugas
    - mempelajari kembali

    B. Taat peraturan

    C. Patuh dan hormat pada guru
    - menuruti semua perintah guru
    - menghargai guru
    - perhatikan materi

    D. Disiplin
    - disiplin belajar
    - disiplin sekolah

    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  10. Assalamu'alaikum bu
    Nama : Keysha ozora aditya putri
    Kelas : 7B
    Ket : Hadir
    Kesimpulan : Tanggung jawab seorang siswa
    > Tanggung jawab siswa dilingkungan keluarga
    kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : disekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama & utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya. Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu ; 1. Sayang kepada orangtua / wali , 2. Patuh terhadap perintah orangtua / wali , 3. Menjadi anak yang baik , 4. Rajin belajar menimba ilmu , 5. Rajin ibadah & mendo'akan orangtua / wali , 6. Selalu siap membantu orangtua / wali , 7. Tidak membuat marah orangtua / wali , 8. Berupaya menjadi orang yang mandiri & mapan , 9. Menjaga nama baik keluarga & orangtua / wali , 10. Memberi nafkah orangtua / wali ketika lanjut usia.
    > Tanggung jawab siswa di sekolah , tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu ;
    A. Belajar. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah ; 1. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan, 2. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, 3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika ada PR.
    B. Taat pada peraturan sekolah
    C. Patuh dan hormat pada guru
    D. Disiplin
    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  11. Assalamu'alaikum
    Nama:khairunnisa m sasikirana
    Kelas:7a
    Ket:hadir


    Kesimpulan : Tanggung jawab seorang siswa
    > Tanggung jawab siswa dilingkungan keluarga
    kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : disekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama & utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya. Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu ; ; 1. Sayang kepada orangtua / wali , 2. Patuh terhadap perintah orangtua / wali , 3. Menjadi anak yang baik , 4. Rajin belajar menimba ilmu , 5. Rajin ibadah & mendo'akan orangtua / wali , 6. Selalu siap membantu orangtua / wali , 7. Tidak membuat marah orangtua / wali , 8. Berupaya menjadi orang yang mandiri & mapan , 9. Menjaga nama baik keluarga & orangtua / wali , 10. Memberi nafkah orangtua / wali ketika lanjut usia.
    > Tanggung jawab siswa di sekolah , tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu ;
    A. Belajar. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah ; 1. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan, 2. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, 3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika ada PR.
    B. Taat pada peraturan sekolah
    C. Patuh dan hormat pada guru
    D. Disiplin
    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum
    Nama:Shakila Alissa putri
    Kelas:7A
    Ket:hadir
    Kesimpulan:Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
    1.Sayang Kepada Orangtua/ Wali
    2.Patuh Terhadap Perintah Orangtua/Wali
    3.Menjadi Anak yang Baik
    4.Rajin Belajar Menimba Ilmu
    5.Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua/Wali
    6.Selalu Siap Membantu Orangtua/Wali
    7.Tidak Membuat Marah Orangtua/Wali
    8.Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
    9.Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua/Wali
    10.Memberi Nafkah Orangtua/Wali Ketika Lanjut Usia

    Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah.
    Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
    A.Belajar :
    Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :
    1.Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
    2.Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
    3.Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
    B.Taat pada peraturan sekolah
    C.Patuh dan hormat pada guru
    D.Disiplin
    E.Disiplin dalam belajar
    F.Disiplin dalam sekolah
    G.Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  13. Nama:muhammad ghazy arka
    Kls:7A
    Hadir

    Kesimpulan: hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
    1.Sayang Kepada Orangtua/ Wali
    2.Patuh Terhadap Perintah Orangtua/Wali
    3.Menjadi Anak yang Baik
    4.Rajin Belajar Menimba Ilmu
    5.Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua/Wali
    6.Selalu Siap Membantu Orangtua/Wali
    7.Tidak Membuat Marah Orangtua/Wali
    8.Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
    9.Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua/Wali
    10.Memberi Nafkah Orangtua/Wali Ketika Lanjut Usia

    Tanggung jawab Siswa di Lingkungan Sekolah.
    Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
    A.Belajar :
    Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :
    1.Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
    2.Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
    3.Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
    B.Taat pada peraturan sekolah
    C.Patuh dan hormat pada guru
    D.Disiplin
    E.Disiplin dalam belajar
    F.Disiplin dalam sekolah
    G.Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaikum
    Nama:Rayyan Ilham A.
    Kelas;7B

    Kesimpulan:Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum
    Nama:Jasmine Assalwa M
    Kelas:7A
    Ket: hadir
    Kesimpulan:Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
    1.Sayang Kepada Orangtua/ Wali
    2.Patuh Terhadap Perintah Orangtua/Wali
    3.Menjadi Anak yang Baik
    4.Rajin Belajar Menimba Ilmu
    5.Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua/Wali
    6.Selalu Siap Membantu Orangtua/Wali
    7.Tidak Membuat Marah Orangtua/Wali
    8.Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
    9.Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua/Wali
    10.Memberi Nafkah Orangtua/Wali Ketika Lanjut Usia

    Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah.
    Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
    A.Belajar :
    Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :
    1.Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
    2.Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
    3.Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
    B.Taat pada peraturan sekolah
    C.Patuh dan hormat pada guru
    D.Disiplin
    E.Disiplin dalam belajar
    F.Disiplin dalam sekolah
    G.Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum
    nama : kierra felisha
    kelas : 7A
    ket : hadir

    Kesimpulan:Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
    1.Sayang Kepada Orangtua/ Wali
    2.Patuh Terhadap Perintah Orangtua/Wali
    3.Menjadi Anak yang Baik
    4.Rajin Belajar Menimba Ilmu
    5.Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua/Wali
    6.Selalu Siap Membantu Orangtua/Wali
    7.Tidak Membuat Marah Orangtua/Wali
    8.Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
    9.Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua/Wali
    10.Memberi Nafkah Orangtua/Wali Ketika Lanjut Usia

    Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah.
    Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
    A.Belajar :
    Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :
    1.Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
    2.Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
    3.Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
    B.Taat pada peraturan sekolah
    C.Patuh dan hormat pada guru
    D.Disiplin
    E.Disiplin dalam belajar
    F.Disiplin dalam sekolah
    G.Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Assalamualaikum
    Shakira Maharani Harnawan
    7B
    Hadir

    Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.
    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.
    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali
    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali
    3. Menjadi Anak yang Baik
    4. Rajin Belajar Menimba Ilmu
    5. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
    6. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
    7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali.
    8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
    9. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
    10. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
    Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah,

    Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
    A. Belajar
    - memahami materi yang diajarkan
    - mengerjakan tugas
    - mempelajari kembali

    B. Taat peraturan

    C. Patuh dan hormat pada guru
    - menuruti semua perintah guru
    - menghargai guru
    - perhatikan materi

    D. Disiplin
    - disiplin belajar
    - disiplin sekolah

    E. Menjaga nama baik sekolah

    Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyarakat.

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum Bu
    Nama:M.Arkan Maulidan
    Kls:7A
    Ket: Hadir
    Kesimpulan nya adalah:
    Pendidikan yg pertama adalah di keluarga apabila baik keluarga maka anak akan menjadi baik tapi apabila buruk keluarga maka akan buruklah anak tersebut.

    BalasHapus
  20. Assalamualaikum
    Nama : Muhammad Ariel Wira Pratama
    Kelas : 7B
    Ket : hadir
    Kesimpulan nya adalah:Tanggung jawab seorang siswa

    Tri pusat anak : sekolah masyarakat dan keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Oleh karena pendidikan keluarga sangat mempengaruhi karakter dan pribadi anak. Keberhasilan ditentukan oleh pendidikan keluarga. Kasih sayang orang tua juga sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kepandaian.

    Tugas dan tanggung jawab seorang anak di rumah.

    1. Sayang kepada orang tua atau wali.
    2. Patuh terhadap perintah orang tua.
    3. Menjadi anak yang baik
    4. Rajin belajar
    5. Rajin ibadah dan mendoakan orang tua.
    6. Siap membantu orang tua
    7. Tidak membuat marah
    8. Menjadi orang yang mandiri

    Tugas dan tanggung jawab di lingkungan sekolah.

    A. Belajar
    - memahami materi yang diajarkan
    - mengerjakan tugas
    - mempelajari kembali

    B. Taat peraturan

    C. Patuh dan hormat pada guru
    - menuruti semua perintah guru
    - menghargai guru
    - perhatikan materi

    D. Disiplin
    - disiplin belajar
    - disiplin sekolah

    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  21. Assalamualaikum
    Tirza adilah
    7b
    Ket:hadir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesimpulan:
      di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

      Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

      Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

      Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

      1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

      Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



      2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

      Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

      3. Menjadi Anak yang Baik

      Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

      2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

      Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

      Hapus
  22. Assalamualikum
    Keyzia indah azzahra
    7b
    Ket: hadir


    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis.

    BalasHapus
  23. Assalamualaikum
    Khalista hapsari t.d
    7A
    Hadir

    Tanggung jawab seorang siswa.

    Kesimpulan:Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
    1.Sayang Kepada Orangtua/ Wali
    2.Patuh Terhadap Perintah Orangtua/Wali
    3.Menjadi Anak yang Baik
    4.Rajin Belajar Menimba Ilmu
    5.Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua/Wali
    6.Selalu Siap Membantu Orangtua/Wali
    7.Tidak Membuat Marah Orangtua/Wali
    8.Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
    9.Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua/Wali
    10.Memberi Nafkah Orangtua/Wali Ketika Lanjut Usia

    Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah.
    Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
    A.Belajar :
    Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :
    1.Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
    2.Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
    3.Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
    B.Taat pada peraturan sekolah
    C.Patuh dan hormat pada guru
    D.Disiplin
    E.Disiplin dalam belajar
    F.Disiplin dalam sekolah
    G.Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  24. Assalamualaikum
    Nama:Zafira Hanum Selgia
    Kelas:7b
    Ket:Hadir
    Kesimpulan : Tanggung jawab seorang siswa
    > Tanggung jawab siswa dilingkungan keluarga
    kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : disekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama & utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya. Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu ; 1. Sayang kepada orangtua / wali , 2. Patuh terhadap perintah orangtua / wali , 3. Menjadi anak yang baik , 4. Rajin belajar menimba ilmu , 5. Rajin ibadah & mendo'akan orangtua / wali , 6. Selalu siap membantu orangtua / wali , 7. Tidak membuat marah orangtua / wali , 8. Berupaya menjadi orang yang mandiri & mapan , 9. Menjaga nama baik keluarga & orangtua / wali , 10. Memberi nafkah orangtua / wali ketika lanjut usia.
    > Tanggung jawab siswa di sekolah , tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu ;
    A. Belajar. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah ; 1. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan, 2. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, 3. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika ada PR.
    B. Taat pada peraturan sekolah
    C. Patuh dan hormat pada guru
    D. Disiplin
    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  25. Assalamualaikum
    Nama : Muhammad Daris Arya Baja
    Kelas : 8B
    Kesimpulan :
    Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus
  26. Assalamualaikum
    Nama : Muhammad Rizal
    Kelas : 8C
    Kesimpulan :
    Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

    Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

    Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

    Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

    Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

    1. Sayang Kepada Orangtua / Wali

    Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



    2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

    Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

    3. Menjadi Anak yang Baik

    Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

    2. Rajin Belajar Menimba Ilmu

    Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

    BalasHapus

  27. Assalamualaikum
    Nama : Chelsy Azzahra Zahira
    Kelas : 8C
    Keterangan : hadir
    Selasa 16 November 2021

    Tanggung jawab seorang siswa

    Tri pusat anak : sekolah masyarakat dan keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Oleh karena pendidikan keluarga sangat mempengaruhi karakter dan pribadi anak. Keberhasilan ditentukan oleh pendidikan keluarga. Kasih sayang orang tua juga sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kepandaian.

    Tugas dan tanggung jawab seorang anak di rumah.

    1. Sayang kepada orang tua atau wali.
    2. Patuh terhadap perintah orang tua.
    3. Menjadi anak yang baik
    4. Rajin belajar
    5. Rajin ibadah dan mendoakan orang tua.
    6. Siap membantu orang tua
    7. Tidak membuat marah
    8. Menjadi orang yang mandiri

    Tugas dan tanggung jawab di lingkungan sekolah.

    A. Belajar
    - memahami materi yang diajarkan
    - mengerjakan tugas
    - mempelajari kembali

    B. Taat peraturan

    C. Patuh dan hormat pada guru
    - menuruti semua perintah guru
    - menghargai guru
    - perhatikan materi

    D. Disiplin
    - disiplin belajar
    - disiplin sekolah

    E. Menjaga nama baik sekolah

    BalasHapus
  28. Asalamualaikum Bu
    Kelas:7A
    Hadir

    Kesimpulan nya adalah
    Pendidikan yg pertama adalah di keluarga apabila baik keluarga makan anak akan
    Manjadibaik tapi apabila buruk keluarga
    Maka akan buruk kan keluarga

    BalasHapus