Senin, 02 Desember 2019

BAHAN AJAR BIMBINGAN KONSELING (2)






RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL





1.      Komponen                                        : Layanan Dasar



2.      Bidang Layanan                                : Pribadi



3.      Topik Layanan                                  : selektif terhadap perilaku yang menyimpang

4.      Fungsi                                                : Pemahaman dan pencegahan

5.      Tujuan Umum                                    : bersikap hati-hati dalam menyikapi perilaku yang menyimpang

6.      Tujuan Khusus                                   : siswa mampu memahami dan menghindar dari perilaku yang menyimpang karena tidak sesuai dengan norma dan tatakrama yang berlaku                      

                                                                  

                                                           



7.      Sasaran Layanan/Semester                :  Kelas VIII/ Ganjil



8.      Materi                                               :  selektif terhadap perilaku yang menyimpang



9.      Waktu Penyelenggaraan                    :  2 X 40 menit



10.  Sumber                                              :  bukumelapendis dan internet



11.    Metode                                              :  Diskusi ,ceramah bervariasi



12.    Media dan Alat                                 :  Power point, LCD, Laptop



13.    Pelaksanaan                                      :

































































TAHAP
URAIAN  KEGIATAN
WAKTU
Pembukaan
-    Mengucapkan salam pada peserta didik
-    Menanyakan khabar pada peserta didik  
-    Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
-    Ice breaker
5
Kegiatan inti
-     Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media power point
-       Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang
-       Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan dalam kelompok  kecil.
-       Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang selektif terhadap perilaku yang menyimpang.
-       Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.
30

Penutup
-        Guru BK memberi kesimpulan materi
-       Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
5

                                                                                

 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.    Uraian materi

2.    Lembar kerja siswa

3.    Instrumen penilaian

   

                                                



Mengetahui,
Kepala SMP Al-Azhar 3


MUHDINI,S.Pd
NIP. 196504211987031009



                                                                                                                                   

                                                                                              Bandar Lampung, Juli 2019

 2018

,                                                                                             Guru BK/Konselor,









                                                                                             NELA YUSTIA, S.Pd





















Lampiran 1: Uraian Materi





Perilaku menyimpang

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial

.

Dalam 
Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat

.

Dalam kehidupan 
masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Penyimpangan terhadap 
norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan 

kelompok



Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment an

 Reformation sebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut



1.  Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir)



2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi



Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dijelaskan secara lebih rinci sebab terjadinya perilaku menyimpang. Berikut adalah sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang



1.  Perbedaan status (kesenjangan) sosial antara si kaya dan si miskin yang sangat mencolok mengakibatkan timbulnya rasa iri dan dengki sehingga terjadilah pencurian dan saling ejek.

2.  Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadiannya maka seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan perilaku yang tidak pantas bagi masyarakat di sekitarnya



3. Sikap mental yang tidak sehat membuat orang tidak pernah merasa bersalah atau menyesali perilakunya yang dianggap menyimpang

.
4.  Kriminolog Italia Cesare Lombroso berpendapat bahwa orang jahat dicirikan dengan ukuran rahang dan tulang-tulang pipi panjang, kelainan pada mata yang khas, tangan-tangan, jari-jari kaki serta tangan relatif besar, dan susunan gigi yang abnormal.



5. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu dapat membuat seseorang ingin meniru tokoh yang ada di tayangan tersebut walaupun itu adalah termasuk perilaku menyimpang



6.  Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang. Subkebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat



7.  Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi perkembangan sikap dan perilaku seseorang. Biasanya orang akan mengikuti dan beradaptasi dengan lingkungan pergaulannya walaupun itu sudah termasuk perilaku menyimpang



8. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpan

.

9. Banyaknya pemuda yang putus sekolah menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mencari kerja. Akibatnya mereka harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang walaupun itu termasuk perilaku menyimpang seperti mengemis atau mencuri.



10.  Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang biasanya berhubungan dengan beberapa kelompok yang berbeda. Hubungan dengan kelompok-kelompok tersebut akan cenderung membuatnya mengidentifikasi diri dengan kelompokyang paling dihargainya. Dalam hubungan ini individu akan memperoleh pola-pola sikap dari perilaku kelopoknya. Jika perlaku kelompok tersebut menyimpang maka kemungkinan besar ia juga akan menunjukkan pola-pola perilaku menyimpang.

11. Ketidakharmonisan keluarga memicu stres terutama pada anak remaja. Mereka menjadi semakin labil karena tidak mendapat perhatian dari orangtuanya.

12. Mencari perhatian juga menjadi sebab terjadinya perilaku menyimpang. Kemungkinan itu disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orangtua dan gurunya sehingga dia selalu berusaha untuk mendapatkan perhatian dari orang lain walaupun itu menyimpang.



13. Dorongan ekonomi biasanya menjadi faktor utama untuk melakukan suatu perilaku

 menyimpang. Contoh adalah seperti orang yang mencuri karena terdesak dengan kebutuhan pokoknya yang tidak terpenuhi.

14.  Kegagalan dalam proses sosialisasi. Keluarga inti maupun keluarga luas bertanggung jawab terhadap penanaman nilai dan norma pada anak. Kegagalan proses pendidikan dalam keluarga menyebabkan terjadinya penyimpangan.


15. Labelling. Faktor pelabelan pertama kali di ungkapkan oleh Edwin M. Lemert dalam teori pelabelan. Menurutnya seseorang melakukan perilaku menyimpang diberi cap (label negatif) oleh masyarakat

.


Dampak Perilaku Penyimpangan sosial                

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.



1.Dampak Penyimpangan sosial Bagi Pelaku


      Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang ind
ividu akan memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut.

       a.    Memberikan pengaruh ps
ikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat atau dijauhi dari pergaulan.

      b.    Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.

      c.    Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.

      d.    Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.

2.Dampak Penyimpangan sosial Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat

      Perilaku penyimpangan juga membawa dampak bagi orang lain atau kehidupan masyarakat pada umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini.

      a.    Dapat mengganggu keamanan
, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam masyarakat.

      b.    Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat.

       c.    Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.

      d.    Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.

3. Dampak positif yang ditimbulkan akibat perilaku penyimpangan sosial

       Menurut pandangan umum, perilaku menyimpang dianggap merugikan masyarakat baik terhadap pelaku maupun terhadap orang lain pada umumnya adalah bersifat negatif.

       Akan tetapi, menurut Emile Durkheim, perilaku menyimpang juga memilikikontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.

       Beberapa kontribusi penting dari perilaku menyimpang yang bersifat positif bagi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini.

 a. Perilaku menyimpang memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat.

           Bahwa setiap perbuatan baik merupakan lawan dari perbuatan yang tidak baik. Dapat dikatakan bahwa tidak akan ada kebaikan tanpa ada ketidak-baikan. Oleh karena itu perilaku penyimpangan diperlukan untuk semakin menguatkan moral masyarakat.

b. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral.

Dengan dikatakan seseorang berperilaku menyimpang, berarti masyarakat mengetahui kejelasan mengenai apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah.

c. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan menumbuhkan kesatuan   masyarakat.

Setiap ada perilaku penyimpangan masyarakat pada umumnya secara bersama-sama akan menindak para pelaku penyimpangan. Hal tersebut menegaskan bahwa ikatan moral akan mempersatukan masyarakat.

 d.Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial.

 Para pelaku penyimpangan senantiasa menekan batas moral masyarakat, berusaha memberikan alternatif baru terhadap kondisi masyarakat dan mendorong berlangsungnya perubahan.

       Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perilaku meny
impang yang terjadi saat ini akan menjadi moralitas baru bagi masyarakat di masa depan.









































Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang!

2.      Apakah dampak dari prilaku menyimpang !

3.      Apakah pengertian dari perilaku menyimpang?

4.      Sebutkan contoh-contoh perilaku menyimpang yang baik!

5.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang!



Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI



       Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

R E F L E K S I
YA
TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini



Menurut saya materi ini sangat menarik



Saya sangat memahami materi yang telah diberikan


Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk dapat menjalankan peraturan sekolah dengan baik dan benar













Tidak ada komentar:

Posting Komentar