RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
1. Komponen : Layanan
Dasar
2. Bidang Layanan : Pribadi
3. Topik
Layanan :
selektif terhadap perilaku yang menyimpang
4. Fungsi :
Pemahaman dan pencegahan
5.
Tujuan Umum : bersikap
hati-hati dalam menyikapi perilaku yang menyimpang
6.
Tujuan Khusus : siswa
mampu memahami dan menghindar dari perilaku yang menyimpang karena tidak sesuai
dengan norma dan tatakrama yang berlaku
7. Sasaran Layanan/Semester
: Kelas VIII/ Ganjil
8. Materi : selektif
terhadap perilaku yang menyimpang
9. Waktu Penyelenggaraan
: 2 X 40 menit
10. Sumber : bukumelapendis
dan internet
11. Metode : Diskusi ,ceramah
bervariasi
12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop
13. Pelaksanaan :
TAHAP
|
URAIAN KEGIATAN
|
WAKTU
|
Pembukaan
|
- Mengucapkan salam pada peserta didik
- Menanyakan khabar pada peserta didik
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan melakukan
kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker
|
5’
|
Kegiatan
inti
|
-
Peserta didik mengamati
tayangan materi melalui media power point
-
Guru BK
membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan dalam kelompok kecil.
-
Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang selektif terhadap
perilaku yang menyimpang.
-
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi
tanggapan.
|
30’
|
Penutup
|
-
Guru BK
memberi kesimpulan materi
- Evaluasi
: Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
|
5’
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Uraian materi
2.
Lembar kerja
siswa
3. Instrumen penilaian
Mengetahui,
Kepala SMP Al-Azhar 3
MUHDINI,S.Pd
NIP.
196504211987031009
|
Bandar
Lampung, Juli 2019
2018
, Guru
BK/Konselor,
NELA
YUSTIA, S.Pd
Lampiran 1: Uraian Materi
Perilaku
menyimpang
Perilaku
menyimpang yang juga biasa dikenal dengan
nama penyimpangan
sosial adalah perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan,
baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama)
secara individu maupun
pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk
sosial
.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat
.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan
kelompok
Menurut
Wilnes dalam bukunya Punishment an
Reformation sebab-sebab
penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut
1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir)
2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dijelaskan secara lebih rinci sebab terjadinya perilaku menyimpang. Berikut adalah sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang
1. Perbedaan status (kesenjangan) sosial antara si kaya dan si miskin yang sangat mencolok mengakibatkan timbulnya rasa iri dan dengki sehingga terjadilah pencurian dan saling ejek.
2. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadiannya maka seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan perilaku yang tidak pantas bagi masyarakat di sekitarnya
3. Sikap mental yang tidak sehat membuat orang tidak pernah merasa bersalah atau menyesali perilakunya yang dianggap menyimpang
.
4. Kriminolog Italia Cesare Lombroso berpendapat bahwa orang jahat dicirikan dengan ukuran rahang dan tulang-tulang pipi panjang, kelainan pada mata yang khas, tangan-tangan, jari-jari kaki serta tangan relatif besar, dan susunan gigi yang abnormal.
4. Kriminolog Italia Cesare Lombroso berpendapat bahwa orang jahat dicirikan dengan ukuran rahang dan tulang-tulang pipi panjang, kelainan pada mata yang khas, tangan-tangan, jari-jari kaki serta tangan relatif besar, dan susunan gigi yang abnormal.
5. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu dapat membuat seseorang ingin meniru tokoh yang ada di tayangan tersebut walaupun itu adalah termasuk perilaku menyimpang
6. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang. Subkebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat
7. Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi perkembangan sikap dan perilaku seseorang. Biasanya orang akan mengikuti dan beradaptasi dengan lingkungan pergaulannya walaupun itu sudah termasuk perilaku menyimpang
8. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpan
.
9. Banyaknya pemuda yang putus sekolah menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mencari kerja. Akibatnya mereka harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang walaupun itu termasuk perilaku menyimpang seperti mengemis atau mencuri.
9. Banyaknya pemuda yang putus sekolah menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mencari kerja. Akibatnya mereka harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang walaupun itu termasuk perilaku menyimpang seperti mengemis atau mencuri.
10. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang biasanya berhubungan dengan beberapa kelompok yang berbeda. Hubungan dengan kelompok-kelompok tersebut akan cenderung membuatnya mengidentifikasi diri dengan kelompokyang paling dihargainya. Dalam hubungan ini individu akan memperoleh pola-pola sikap dari perilaku kelopoknya. Jika perlaku kelompok tersebut menyimpang maka kemungkinan besar ia juga akan menunjukkan pola-pola perilaku menyimpang.
11. Ketidakharmonisan keluarga memicu stres terutama pada anak remaja. Mereka menjadi semakin labil karena tidak mendapat perhatian dari orangtuanya.
12.
Mencari perhatian juga menjadi sebab terjadinya perilaku menyimpang.
Kemungkinan itu disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orangtua dan gurunya
sehingga dia selalu berusaha untuk mendapatkan perhatian dari orang lain
walaupun itu menyimpang.
13. Dorongan ekonomi biasanya menjadi faktor utama untuk melakukan suatu perilaku
menyimpang. Contoh adalah seperti orang yang
mencuri karena terdesak dengan kebutuhan pokoknya yang tidak terpenuhi.
14.
Kegagalan dalam proses sosialisasi. Keluarga inti maupun keluarga luas
bertanggung jawab terhadap penanaman nilai dan norma pada anak. Kegagalan
proses pendidikan dalam keluarga menyebabkan terjadinya penyimpangan.
15. Labelling. Faktor pelabelan pertama kali di ungkapkan oleh Edwin M. Lemert dalam teori pelabelan. Menurutnya seseorang melakukan perilaku menyimpang diberi cap (label negatif) oleh masyarakat
.
Dampak Perilaku Penyimpangan sosial
Dampak Perilaku Penyimpangan sosial
Berbagai bentuk perilaku
menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa dampak bagi pelaku maupun bagi
kehidupan masyarakat pada umumnya.
1.Dampak Penyimpangan
sosial Bagi Pelaku
Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang individu akan memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut.
a. Memberikan pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat atau dijauhi dari pergaulan.
b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.
c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.
d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.
2.Dampak Penyimpangan sosial Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat
Perilaku penyimpangan juga membawa dampak bagi orang lain atau kehidupan masyarakat pada umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini.
a. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam masyarakat.
b. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat.
c. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.
d. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
3. Dampak positif yang ditimbulkan akibat perilaku penyimpangan sosial
Menurut pandangan umum, perilaku menyimpang dianggap merugikan masyarakat baik terhadap pelaku maupun terhadap orang lain pada umumnya adalah bersifat negatif.
Akan tetapi, menurut Emile Durkheim, perilaku menyimpang juga memilikikontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.
Beberapa kontribusi penting dari perilaku menyimpang yang bersifat positif bagi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini.
a. Perilaku menyimpang memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat.
Bahwa setiap perbuatan baik merupakan lawan dari perbuatan yang tidak baik. Dapat dikatakan bahwa tidak akan ada kebaikan tanpa ada ketidak-baikan. Oleh karena itu perilaku penyimpangan diperlukan untuk semakin menguatkan moral masyarakat.
b. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral.
Dengan dikatakan seseorang berperilaku menyimpang, berarti masyarakat mengetahui kejelasan mengenai apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah.
c. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan menumbuhkan kesatuan masyarakat.
Setiap ada perilaku penyimpangan masyarakat pada umumnya secara bersama-sama akan menindak para pelaku penyimpangan. Hal tersebut menegaskan bahwa ikatan moral akan mempersatukan masyarakat.
d.Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial.
Para pelaku penyimpangan senantiasa menekan batas moral masyarakat, berusaha memberikan alternatif baru terhadap kondisi masyarakat dan mendorong berlangsungnya perubahan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perilaku menyimpang yang terjadi saat ini akan menjadi moralitas baru bagi masyarakat di masa depan.
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang!
2.
Apakah dampak
dari prilaku menyimpang !
3.
Apakah pengertian
dari perilaku menyimpang?
4.
Sebutkan contoh-contoh
perilaku menyimpang yang baik!
5.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang!
Lampiran 3: Instrumen Penilaian
LEMBAR
REFLEKSI DIRI
Pilihlah
dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “
TIDAK” apabila anda tidak setuju
R E F L E K S I
|
YA
|
TIDAK
|
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
|
||
Menurut saya materi ini sangat menarik
|
||
Saya sangat memahami materi yang telah diberikan
|
||
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
dapat menjalankan peraturan sekolah dengan baik
dan benar
|