Minggu, 31 Oktober 2021

MATERI BIMBINGAN KONSELING KELAS TUJUH (VII)

 

TANGGUNG JAWAB SEORANG SISWA



Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

1.    Sayang Kepada Orangtua / Wali

Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



2.    Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

3.    Menjadi Anak yang Baik

Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

2.    Rajin Belajar Menimba Ilmu

Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

3.    Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.

4.    Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali

Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan membantu orangtua.



7.  Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali

Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.

8.  Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan

Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.

1.    Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali

Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.

2.    Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia

Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.













Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi perkembangan fisik maupun psikis anak terutama di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih cenderung mempersiapkan anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang diperlukan untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.

Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah.

Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:

A.  Belajar :

Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :

1.   Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan

2.   Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

3.  Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.

B.  Taat pada peraturan sekolah

Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

A.   Patuh dan hormat pada guru 

Tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru. Contoh:

1.    Menuruti semua perintah guru.

2.    Menghargai guru.

3.    Memperhatikan jika diterangkan materi oleh guru.

D.  Disiplin

Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari disiplin siswa adalah:

a.   Disiplin dalam belajar

b.   Disiplin dalam sekolah



E.   Menjaga nama baik sekolah

Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang luar biasa.
 
 
 

Materi Dipahami, kemudian memberikan kesimpulan dikolom komentar,wajib absen di blogger sebagai tanda kehadiran kalian dalam pelajaran ibu dan jika ada yang ingin ditanyakan silahkan komen dikolom blogger ibu. Seperti biasa foto grid nya kirimkan ke wa ibuu..

Terimakasih...

 

 

 

 

 

 

 

Kamis, 07 Oktober 2021

MATERI BIMBINGAN KONSELING KELAS DELAPAN (VIII)

 

 

 

MENGENAL BAKAT, MINAT, HOBI DAN KARIR

 

Beberapa pengertian

§ Bakat   :     Anugrah Tuhan YME kepada setiap manusia, berupa kemampuan dasar yang masih terpendam. Bakat masih berupa bibit atau bahan yang akan berkembang apabila didukung oleh lingkungan. Tuhan menganugrahkan bakat kepada seseorang dilengkapi minat. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:

1.       Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.

2.       Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan    khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.

Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat.

Jenis Bakat

Beberapa ahli cenderung membedakan bakat atas bakat umum dan bakat  khusus. Berbakat atau gifted, diartikan sebagai bakat intelektual (baik umum atau  khusus) dan talent sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam seni musik atau seni rupa. Bakat-bakat tersebut, baik yang masih potensi maupun yang sudah terwujud,  meliputi :

1.       Kemampuan intelektual umum

2.       Kemampuan akademik khusus

3.       Kemampuan berpikir secara kreatif -produktif

4.       Kemampuan dalam salah satu bidang seni

5.       Kemampuan psikomotorik/kinestetik

6.       Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan

 

§  Minat     :     Kecenderungan seseorang atau rasa suka seseorang terhadap sesuatu.

Ciri-ciri Minat

Menurut Slameto menjelaskan bahwa ciri-ciri minat yang ada  pada diri masing-masing individu adalah sebagai berikut :

1.       Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari kemudian

2.       Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan  bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lain.

3.       Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas

4.       Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan

5.       Siswa yang memiliki minat terhadap suatu obyek akan cenderung  memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.

Seseorang yang memiliki minat cenderung akan lebih perhatian terhadap subyek tersebut. Siswa akan memiliki perasaan senang ketika ia melakukan  kegiatan yang diminatinya. Hal ini antara minat dengan berperasaan senang  terhadap hubungan timbal balik, sehingga akan terjadi hubungan, jika siswa yang  berperasaan senang maka akan berminat, begitu pula sebaliknya siswa  berperasaan tidak senang, maka ia cenderung tidak berminat

§ Potensi           :  Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.

§ Kemampuan    :           Kecakapan yang diperoleh dari latihan-latihan.

§ Prestasi           :  Kemampuan dalam bidang tertentu yang dioptimalkan

§ Hobi                 :  Hobi penting bagi seseorang karena membawa arti yang sangat besar bagi kehidupannya.Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu senggang. Orang yang enjoy dengan hobinya tidak mudah mengalami stres karena hobi biasanya membawa pengaruh positif , bila kita sedang merasa sedih tidak ada teman yang membantu menghilangkan kesedihan maka lampiaskan kesedihan dengan menjalankan hobi kita, percaya kita akan merasa enjoy. Hobi yang positif juga dapat menambah penghasilan (hobi dapat menghasilkan uang) misanya saja hobi masak, di waktu senggang kita mencoba masak kue dan kue dicoba enak maka tidak ada salahnya kue tersebut dijual ke warung-warung terdekat. Hobi hampir mirip dengan minat, tetapi masih dibawah minat. Sifatnya lebih dipengaruhi lingkungan, sering berubah-ubah dan tidak ada unsur-unsur kemampuan dasar yang dimiliki. Ada orang yang masa kecilnya punya hobi tertentu, melukis misalnya tetapi setelah besar hobinya sepak bola. Kalau melukis hanya sekedar hobi, jika tidak dikursuskan dan tidak sering dikerjakan maka akan hilang dengan sendirinya karena sudah merasa tidak tertarik lagi atau mulai tertarik pada hal lain. Berbeda dengan orang yang berbakat melukis maka dia akan terus menekuninya. Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bakat/minat dan kemampuan sangat membantu dalam keberhasilan suatu pekerjaan/karier.

 

Cara Menemukan Bakat yang tersembunyi

Bila sampai saat ini masih bingung dengan bakat yang Anda miliki, cobalah beberapa hal berikut untuk menemukan bakat yang sebenarnya sudah kalian miliki sejak dulu. Caranya :

1.    Dengarkan orang lain

“Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain seringkali jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.

2.    Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan

Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. 

3.    Temukan sesuatu yang paling anda nikmati

Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.

 

4.    Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan

Adakah topik tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.

5.    Tanyakan pada orang lain

Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.

 

Mengidentifikasi Bakat Dan Karir

Di masa sekarang ini, terdapat ribuan lapangan pekerjaan pada ratusan dunia usaha atau industri. Artinya kini ada begitu banyak kesempatan bagi siapa saja untuk meraih pekerjaan sesuai dengan bakat dan bidang yang diinginkan. Hanya yang dibutuhkan sekarang adalah bagaimana cara mengenali bakat dan minat yang ada didalam diri.

Sayangnya masih ada saja para profesional yang “terjebak” pada pekerjaan yang tak sepenuhnya mereka sukai. Oleh karena itu mulailah untuk mengenali bakat, minat dan kekuatan yang dimiliki sehingga kita mampu memanfaatkan semua kelebihan diri dengan sebaik-baiknya. Belum ada kata terlambat untuk mengejar karier, cita-cita dan impian yang kamu inginkan. Mulailah dari sekarang untuk mengidentifikasi bakat dan karier yang kamu inginkan, dengan cara sebagai berikut:

1. Kenali Diri

Sebelum mementukan karier, kenalilah diri sendiri. Jujurlah pada apa yang kamu rasakan, karena terkadang apa yang terbaik menurut orang tua dan orang lain tidak selalu sama dengan apa yang kamu inginkan atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan berarti juga mampu mempersiapkan tujuan karier. Bila sejak awal memang mencita-citakan profesi tertentu kembangkanlah keahlian dan bakat yang kamu miliki.

2. Ketahui apa yang diinginkan

Mengenai hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk mendapatkan karir secara tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada diri seseorang. Tanyakan pada diri sendiri apa saja yang membuat bosan atau membangkitkan semangat sebagai contoh, apakah matematika sering membuat mengantuk. Tapi pelajaran olahraga kerap membuat kamu lupa waktu? Di kala senggang apakah kamu lebih suka nonton film atau olahraga? Apakah acara liburan di TV lebih menarik daripada siaran langsung sepak bola?.

             Terlepas dari apa yang menarik bagi kamu, bersikaplah jujur untuk mengakuinya. Buatlah daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau hal-hal apa saja yang membuat kamu lupa mengetahui apa yang kamu inginkan merupakan pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan impian.

3.  Harga Nilai Diri

Jangan lupa untuk telat menghargai nilai-nilai harga diri. Tetapkan apakah terkait dengan  keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja, kemampuan kerja untuk kekayaan. Sedangkan yang tak termasuk nilai diri adalah mobil mewah, sekolah beken, perdamaian dunia atau fitnes.

4.  Temukan Bakat

Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir. Dengan bakat kita bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja yang kita hasilkan. Pekerjaan yang dijalani sesuai dengan bakat juga mampu membuat kita terbangun dipagi hari dengan penuh semangat.

          Hobi dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi kita untuk bekerja secara lebih baik. Bakat tak harus terlihat hal-hal konrit semata seperti bakat musik maupun olahraga, tapi juga bisa dilihat dari kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama dengan orang lain. Banyak orang yang memang terlahir sebagai seseorang pemimpin, memiliki kemampuan mengorganisir, setia ada juga yang mampu membangkitkan semangat orang lain. Hal-hal seperti itupun juga dinamakan bakat.

5.  Kombinasikan Minat dan Kegunaan

Pada intinya kita harus dapat menilai secara jujur kelemahan diri. Setelah itu temukan bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya satu kelebihan semata. Mulailah mencari cara untuk menyelaraskan minat dan bakat misalnya bila kamu suka menonton acara olahraga dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir sebagai komentator olahraga atau penulis olahraga bisa dipertimbangkan.

            

Intinya apapun yang kita lakukan harus bisa membangkitkan semangat untuk menjalaninya. Disamping hasil yang didapat mampu mendatangkan kepuasan tersendiri. Tak perlu muluk dalam merencanakan karir atau cita-cita, yang terpenting adalah mencoba melakukan apa yang ingin dilakukan sepenuhnya. 

 

Untuk mempermudah pemahaman diri kita tentang minat dan kemampuan yang meliputi bidang akademis dan non akademis, perhatikan contoh di bawah ini !

 

 

 

 

No

Nama

Minat

Kemampuan

Akademis

Non Akademis

Akademis / Nilai

Non Akademis

1.

Budi

IPS

Bahasa Indonesia

Berorganisasi

IPS : 8

Bhs : 9

Pengurus Osis

2.

Nina

Matematika

IPA

Elektro

Komputer

Matematika : 7

IPA : 8

Elektro :8

Menguasai program windows

3.

Rini

Bahasa Inggris

KTK

Tata Busana

Menjahit

Menyanyi

Menari

Bhs. Inggris : 7

KTK : 8

Tata Busana : 9

Bisa menjahit baju sendiri.

4.

Didik

Olahraga

IPS
PPKn

Sepak Bola

Tinju

Olahraga : 9

IPS : 7

PPKn : 8

Sudah masuk klub sepak bola

 

 

Materi Dipahami, kemudian memberikan kesimpulan dikolom komentar,wajib absen di blogger sebagai tanda kehadiran kalian dalam pelajaran ibu dan jika ada yang ingin ditanyakan silahkan komen dikolom blogger ibu. Seperti biasa foto grid nya kirimkan ke wa ibuu..

Terimakasih...