Senin, 23 Maret 2020

Materi Bimbingan Konseling Semester Genap Kelas 8 (2)


MENYONTEK, PENYEBAB DAN MASALAHNYA



Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai suatu kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.

Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic success or avoid academic failure),” maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis.

Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.



Faktor Penyebab Menyontek

Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri sendiri maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.



1.       Faktor dari dalam diri sendiri

• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.

  Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.

  Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.

  Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh penjelasan dari guru/dosen.

  Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.

  Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk test/ujian.

  Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.



2.       Faktor dari Guru

  Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.

  Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.

  Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.

  Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.

3.       Faktor dari Orang Tua

  Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.

  Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak



4.       Faktor dari Sistem Pendidikan

• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari guru untuk siswa.

• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena kebosanan.



Akibat Menyontek

Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang didapatkan dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang diperolehnya selama sekolah didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.





Cara Penanggulangan menyontek

Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab menyontek yaitu:

(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,

(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok

(3) Faktor sistem evaluasi dan

(4) Faktor guru/dosen atau penilai.

Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah yang mendukung, yaitu sebagai berikut:

1)   Faktor pribadi dari penyontek

(a) Bangkitkan rasa percaya diri

(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional

(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius

2)   Faktor Lingkungan dan Kelompok

Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral.



3)   Faktor Sistem Evaluasi

(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)

(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif

(c) Lakukan pengawasan yang ketat

(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.



4)  Faktor Guru/ Dosen

(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.

(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.

(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.

(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.



Bangga dengan hasil karya sendiri itu utama,

bangga karena meniru itu semu!






Jumat, 20 Maret 2020

Materi Bimbingan Konseling Semester Genap Kelas 7 (2)


TANGGUNG JAWAB SEORANG SISWA



Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga

Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.

Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.

Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.

Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :

1.    Sayang Kepada Orangtua / Wali

Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.



2.    Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.

3.    Menjadi Anak yang Baik

Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.

2.    Rajin Belajar Menimba Ilmu

Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

3.    Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali

Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.

4.    Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali

Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan membantu orangtua.



7.  Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali

Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.

8.  Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan

Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.

1.    Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali

Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.

2.    Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia

Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.













Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi perkembangan fisik maupun psikis anak terutama di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih cenderung mempersiapkan anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang diperlukan untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.

Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah.

Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:

A.  Belajar :

Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya adalah :

1.   Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan

2.   Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

3.  Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.

B.  Taat pada peraturan sekolah

Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

A.   Patuh dan hormat pada guru 

Tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru. Contoh:

1.    Menuruti semua perintah guru.

2.    Menghargai guru.

3.    Memperhatikan jika diterangkan materi oleh guru.

D.  Disiplin

Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari disiplin siswa adalah:

a.   Disiplin dalam belajar

b.   Disiplin dalam sekolah



E.   Menjaga nama baik sekolah

Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang luar biasa.

Rabu, 18 Maret 2020

Materi kelas 8

CARA KERJA OTAK KIRI DAN OTAK KANAN



Intelegensi (kecerdasan) adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara tearah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Contoh Klasifikasi Intelegensi

No
IQ
Klasifikasi Kemampuan Intelektual
1.
2.
3.
4.
5.
… – 79
80 – 89
90 – 109
110 – 119 
120 – 135 
Rendah
Di bawah rata-rata
Rata-rata
Di atas rata-rata
Superior

Sumber : Marthen Pali, 1995

Bagaimana cara kerja Otak..?

 Otak kita tersusun dari berjuta-juta neuron yang tiap-tiap neuron dipisahkan oleh jarak yang amat tipis, saat otak mengenal sesuatu yang baru maka akan terjadi lompatan pijaran listrik dari satu neuron ke neuron yang lain. Semakin sering terjadi pijaran dalam otak maka otak akan semakin terlatih seperti orang yang cerdas



Resep Orang cerdas

         Orang cerdas adalah pengguna kedua otak ,dengan mempelajari bagaimana menggunakan kedua sisi otak yaitu otak kanan dan otak kiri berarti  megembangkan kekuatan otak kita seperti seorang cerdas. Pada umumnya manusia menggunakan 90% otak kiri dan 10 % otak kanan, padahal kalau kita mau sukses seperti orang jenius kita harus bisa memberdayakan 50% oatak kanan dan 50% Otak kiri.



Apa Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri

Otak kanan dan Otak kiri akan berpengaruh pada keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif .

1.   Otak kiri 

a.  Logika 

     Otak kiri berhubungan dengan kemampuan untuk berfikir logis,nyata, 

     bersifat umum, contohnya : 

-       Matahari terbit di sebelah timur

-       Ada laki-laki ada perempuan

a.   Hitungan linear

Otak kiri berhubungan dengan kemampuan melakukan hitungan linear atau hitungan yang berurutan, contohnya : 

-       2-4-6-8 maka 2 bilangan berikutnya adalah ……. ( 10 dan 12)

-       Dalam hitungan ini bilangan di tambah secara linear dari bilangan sebelumnya.

c.   Urutan bahasa 

Otak   kiri    juga berhubungan dengan kemampuan dalam mengurutkan kata atau bahasa, contohnya:

-       Jika kambing makananya rumput maka mobil menggunakan (bensin)

-       Ada sendok ada garpu, maka kalau ada amplop harus ada (perangko)



2.    Otak kanan

a.   Ritme 

Otak kanan berhubungan dengan ritme atau irama, contohnya : Setiap arranger pasti berusaha membuat aransemen musik yang berbeda dengan aransemen musik orang lain, karena jika mereka membuat aransemen musik yang sama mereka akan dikatan plagiat. 

Adanya keharusan membuat aransemen yang berbeda ini akan memacu mereka untuk membuat irama  yang berbeda dalam musiknya, hal ini akan mengembangkan kemampuan ot

Kamis, 12 Maret 2020

Materi kelas 7

Materi kelas 7

Materi Bimbingan Konseling Semester Genap Kelas 7 (1)


NILAI SUATU SIKAP KEJUJURAN



Apakah Jujur atau Kejujuran itu ?

Jujur menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tulus, tidak culas, dan lurus hati. Dalam praktiknya, jujur terbagi tiga, yaitu jujur dalam berucap, jujur dalam niat, dan jujur dalam bertindak.

1.    Jujur dalam niat adalah berniat dengan tulus ikhlas, baik kepada Tuhan mauapun kepada manusia.

Misalanya dalam memberikan sumbangan, kita harus ikhlas melakukannya. Kita menyumbang karena berniat untuk menyumbang, buka karena hal-hal lain yang dapat menguntungkan diri sendiri dan/atau merugikan orang lain

2.    Jujur dalam berucap adalah berkata benar dan tepat.

Lawan jujur dalam berucap adalah berbohong. Berbohong adalah mengucapkan sesuatu yang bertentangan dengan apa-apa yang kita ketahui. Seseorang dilarang untuk berbohong karena bisa menyesatkan dan menyengsarakan orang lain. Orang yang berbohong adalah orang yang lemah, orang yang takut dan memiliki jiwa yang sakit.

3.    Jujur  dalam bertindak adalah melakukan segala tindakan dengan tidak merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.

Jujur dalam tindakan juga berarti tidak curang, tidak menipu, serta tidak memanipulasi fakta dan data. Dalam bertindak, selain kita harus benar juga juga harus tepat. Misalnya, dalam bertindak melawan kejahatan, bagi kita sebagai warga negara tindakan yang jujur adalah melaporkan kejahatan kepada pihak kepolisian. Tidak jujur apabila kita main hakim sendiri



Kejujuran adalah kebijakan terbaik, demikian kata pepatah. Kejujuran membuat orang lain senantiasa percaya kepada kita. Kejujuran juga membuat orang berpikir bahwa kita dapat diandalkan. Teman-taman memandang kita sebagai seorang sahabat. Orangtua melihat kita sebagai anak yang membanggakan. Guru, masyarakat akan mengenal kita sebagai seorang yang berintegritas tinggi dan dapat diandalkan. 

Ada banyak alasan untuk selalu berkata jujur. Pamela Espeland, melalui Buku Pintar Remaja Gaul mengungkapkan sebagai berikut :

1.         “Kamu tidak akan terperangkap dalam kebohongan kalau kamu berkata jujur”.

2.         Berkata jujur berarti tidak ada orang lain yang bakal disalahkan atas perbuatanmu.

3.         Kebenaran selalu merupakan argumen yang paling kuat

4.         Berkata jujur memberimu kesempatan untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi

5.         Berkat jujur biasanya tidak akan menjerumuskan ke dalam masalah sedalam jika kamu berbohong

6.         Berkata jujur pada seseorang adalah tindakan penuh cinta

7.         Berbohong menyebabkan stress lebih berat daripada berkata jujur.

8.         Berkata jujur membantu orang-orang yang kamu sayangi lebih percaya dan hormat kepadamu.

9.         Berkata jujur membantumu merasa tenang di dalam hati. Berbohong membuat perutmu melilit tidak karuan.

10.     Kebohongan adalah sebuah jebakan. Kebenaran bisa membebaskanmu dari jebakan itu dan memungkinkanmu terus melangkah maju dalam hidup

11.     Kamu tidak akan pernah menemukan siapa dirimu sebenarnya sampai kamu berani menghadapi kebenaran.



Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari

Suatu perbuatan hanya bisa disebut baik apabila tujuannya baik, cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu juga baik, dan keadaan sekitar (termasuk orangnya) juga dalam keadaan baik. Dalam kehidupan, kita harus berhati-hati dalam memahami kata jujur. Terkadang kita menghadapi kesulitan karena batas antara jujur dan tidak jujur selalu jelas. Perhatikanlah contoh yang diberikan oleh kees Bertens : Seseorang  yang hendak menjual mobilnya karena pernah menambrak orang sampai mati, tidak akan berkata hal yang sebenarnya. Ia akan berkata bahwa ia menjual mobilnya karena ingin membeli mobil baru. Ini tidak sepenuhnya bohong, karena memamng ia ingin mengganti mobilnya dengan yang baru karena mobilnya yang lama pernah menambrak orang hingga mati. 



Kepada Siapa saja kita harus Jujur ?

Pertama kali, harus jujur pada diri sendiri, kepada oang lain dan pada Tuhan

1.    Jujur Kepada diri Sendiri

Adalah suatu sikap memperlakukan diri sendiri dengan baik. Kita tidak bisa membohongi diri kita sendiri karena yang membohongi dan yang dibohongi adalah diri sendiri.

2.    Jujur kepada orang lain

Adalah memperlakukan orang lain dengan semestinya. Informasi atau perilaku yang dibuat tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain, apalagi demi keuntungan atau kepentingan pribadi. Orang yang selalu JUJUR kepada orang lain akan dipercaya dan disenangi orang lain,  sebaliknya.

3.  Jujur pada Tuhan

Adalah mengakui fakta bahwa Tuhan itu Esa dalam segala sifat-Nya yang Agung, seperti Maha Pemurah, Maha Penyayang. Dampak sebuah kejujuran ini adalah sebuah keikhlasan dan ketulusan pada Tuhan dalam segala tindakan kita.



Kiat-kiat untuk dapat terus menjaga kejujuran adalah sebagai berikut :

a.    Mencari teman yang jujur dan menghindari teman yang buruk

b.    Mencari lingkungan yang jujur dan menghindari lingkungan buruk

c.     Selalu mengingat dampak buruk darik ketidakjujuran

d.    Selalu mengingat Tuhan.

Rabu, 11 Maret 2020

Materi kelas 8


CARA KERJA OTAK KIRI DAN OTAK KANAN



Intelegensi (kecerdasan) adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara tearah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Contoh Klasifikasi Intelegensi

No
IQ
Klasifikasi Kemampuan Intelektual
1.
2.
3.
4.
5.
… – 79
80 – 89
90 – 109
110 – 119 
120 – 135 
Rendah
Di bawah rata-rata
Rata-rata
Di atas rata-rata
Superior

Sumber : Marthen Pali, 1995

Bagaimana cara kerja Otak..?

 Otak kita tersusun dari berjuta-juta neuron yang tiap-tiap neuron dipisahkan oleh jarak yang amat tipis, saat otak mengenal sesuatu yang baru maka akan terjadi lompatan pijaran listrik dari satu neuron ke neuron yang lain. Semakin sering terjadi pijaran dalam otak maka otak akan semakin terlatih seperti orang yang cerdas



Resep Orang cerdas

         Orang cerdas adalah pengguna kedua otak ,dengan mempelajari bagaimana menggunakan kedua sisi otak yaitu otak kanan dan otak kiri berarti  megembangkan kekuatan otak kita seperti seorang cerdas. Pada umumnya manusia menggunakan 90% otak kiri dan 10 % otak kanan, padahal kalau kita mau sukses seperti orang jenius kita harus bisa memberdayakan 50% oatak kanan dan 50% Otak kiri.



Apa Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri

Otak kanan dan Otak kiri akan berpengaruh pada keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif .

1.   Otak kiri 

a.  Logika 

     Otak kiri berhubungan dengan kemampuan untuk berfikir logis,nyata, 

     bersifat umum, contohnya : 

-       Matahari terbit di sebelah timur

-       Ada laki-laki ada perempuan

a.   Hitungan linear

Otak kiri berhubungan dengan kemampuan melakukan hitungan linear atau hitungan yang berurutan, contohnya : 

-       2-4-6-8 maka 2 bilangan berikutnya adalah ……. ( 10 dan 12)

-       Dalam hitungan ini bilangan di tambah secara linear dari bilangan sebelumnya.

c.   Urutan bahasa 

Otak   kiri    juga berhubungan dengan kemampuan dalam mengurutkan kata atau bahasa, contohnya:

-       Jika kambing makananya rumput maka mobil menggunakan (bensin)

-       Ada sendok ada garpu, maka kalau ada amplop harus ada (perangko)



2.    Otak kanan

a.   Ritme 

Otak kanan berhubungan dengan ritme atau irama, contohnya : Setiap arranger pasti berusaha membuat aransemen musik yang berbeda dengan aransemen musik orang lain, karena jika mereka membuat aransemen musik yang sama mereka akan dikatan plagiat. 

Adanya keharusan membuat aransemen yang berbeda ini akan memacu mereka untuk membuat irama  yang berbeda dalam musiknya, hal ini akan mengembangkan kemampuan otak kanan mereka



          b.    Kreativitas 

Otak kanan berhubungan dengan kemampuan menampilkan kreativitas. Kreativitas bisa Nampak ketika seseorang selalu mencari cara yang baru yang berbeda dari cara - cara yang dipakai orang-orang di sekitarnya.



           c.   Imajinasi 

Imajinasi  adalah daya khayal, bisa nampak ketika seseorang menciptakan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Tetapi bisa juga mengubah karya yang ada di modifikasi menjadi karya yang baru.



d.   Dimensi

Dimensi adalah kemampuan   pandang ruang. Orang yang  biasa bekerja di bidang yang berhubungan dengan dimensi seperti arsitek, desain interior perkembangan otang kanannya akan bagus.



e.   Holistik 

   Holistik adalah berfikir  secara menyeluruh, artinya  setiap orang yang memiliki kemampuan berfikir holistik,  maka dia akan melihat setiap pekerjaan dan persoalan secara menyeluruh. Contoh : ketika seorang ibu ingin membuat sate ayam, dia menyuruh putrinya belanja keperluannya kepasar. Jika putrinya membeli daging ayam saja, maka otak kirinya masih dominan.  Tetapi jika dia membeli daging ayam, tusuk sate, kecap, arang dan keperluan lain untuk membuat sate ayam, maka dia sudah berfikir secara holistik yang berarti otak kanannya sudah berkembang mengimbangi otak kiri





Bagaimana mengembangkan otak kanan   dan Otak kiri   ?

         Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan otak kanan dan  otak kiri diantaranya :

1.     Dengan test 

2.     Misal test bakat atau test kepribadian yang soal-soal testnya sangat variatif 

2. Menggunakan game-game yang bisa meningkatkan kemampuan otak kanan dan otak kiri , baik game melalui media elektronik maupun game tanpa media yang langsung bisa dimainkan bersama-sama.

 3.  Dengan melatih  syaraf atau senam otak