Jumat, 10 Januari 2020

Materi Bimbingan Konseling Semester Genap Kelas 7 (5)


MENGENAL BAKAT, MINAT, HOBI DAN KARIR



Beberapa pengertian

§ Bakat   :     Anugrah Tuhan YME kepada setiap manusia, berupa kemampuan dasar yang masih terpendam. Bakat masih berupa bibit atau bahan yang akan berkembang apabila didukung oleh lingkungan. Tuhan menganugrahkan bakat kepada seseorang dilengkapi minat. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:

1.       Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.

2.       Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan    khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.

Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat.

Jenis Bakat

Beberapa ahli cenderung membedakan bakat atas bakat umum dan bakat  khusus. Berbakat atau gifted, diartikan sebagai bakat intelektual (baik umum atau  khusus) dan talent sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam seni musik atau seni rupa. Bakat-bakat tersebut, baik yang masih potensi maupun yang sudah terwujud,  meliputi :

1.       Kemampuan intelektual umum

2.       Kemampuan akademik khusus

3.       Kemampuan berpikir secara kreatif -produktif

4.       Kemampuan dalam salah satu bidang seni

5.       Kemampuan psikomotorik/kinestetik

6.       Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan



§  Minat     :     Kecenderungan seseorang atau rasa suka seseorang terhadap sesuatu.

Ciri-ciri Minat

Menurut Slameto menjelaskan bahwa ciri-ciri minat yang ada  pada diri masing-masing individu adalah sebagai berikut :

1.       Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari kemudian

2.       Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan  bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lain.

3.       Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas

4.       Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan

5.       Siswa yang memiliki minat terhadap suatu obyek akan cenderung  memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.

Seseorang yang memiliki minat cenderung akan lebih perhatian terhadap subyek tersebut. Siswa akan memiliki perasaan senang ketika ia melakukan  kegiatan yang diminatinya. Hal ini antara minat dengan berperasaan senang  terhadap hubungan timbal balik, sehingga akan terjadi hubungan, jika siswa yang  berperasaan senang maka akan berminat, begitu pula sebaliknya siswa  berperasaan tidak senang, maka ia cenderung tidak berminat

§ Potensi           :  Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.

§ Kemampuan    :           Kecakapan yang diperoleh dari latihan-latihan.

§ Prestasi           :  Kemampuan dalam bidang tertentu yang dioptimalkan

§ Hobi                 :  Hobi penting bagi seseorang karena membawa arti yang sangat besar bagi kehidupannya.Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu senggang. Orang yang enjoy dengan hobinya tidak mudah mengalami stres karena hobi biasanya membawa pengaruh positif , bila kita sedang merasa sedih tidak ada teman yang membantu menghilangkan kesedihan maka lampiaskan kesedihan dengan menjalankan hobi kita, percaya kita akan merasa enjoy. Hobi yang positif juga dapat menambah penghasilan (hobi dapat menghasilkan uang) misanya saja hobi masak, di waktu senggang kita mencoba masak kue dan kue dicoba enak maka tidak ada salahnya kue tersebut dijual ke warung-warung terdekat. Hobi hampir mirip dengan minat, tetapi masih dibawah minat. Sifatnya lebih dipengaruhi lingkungan, sering berubah-ubah dan tidak ada unsur-unsur kemampuan dasar yang dimiliki. Ada orang yang masa kecilnya punya hobi tertentu, melukis misalnya tetapi setelah besar hobinya sepak bola. Kalau melukis hanya sekedar hobi, jika tidak dikursuskan dan tidak sering dikerjakan maka akan hilang dengan sendirinya karena sudah merasa tidak tertarik lagi atau mulai tertarik pada hal lain. Berbeda dengan orang yang berbakat melukis maka dia akan terus menekuninya. Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bakat/minat dan kemampuan sangat membantu dalam keberhasilan suatu pekerjaan/karier.



Cara Menemukan Bakat yang tersembunyi

Bila sampai saat ini masih bingung dengan bakat yang Anda miliki, cobalah beberapa hal berikut untuk menemukan bakat yang sebenarnya sudah kalian miliki sejak dulu. Caranya :

1.    Dengarkan orang lain

“Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain seringkali jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.

2.    Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan

Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. 

3.    Temukan sesuatu yang paling anda nikmati

Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.



4.    Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan

Adakah topik tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.

5.    Tanyakan pada orang lain

Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.



Mengidentifikasi Bakat Dan Karir

Di masa sekarang ini, terdapat ribuan lapangan pekerjaan pada ratusan dunia usaha atau industri. Artinya kini ada begitu banyak kesempatan bagi siapa saja untuk meraih pekerjaan sesuai dengan bakat dan bidang yang diinginkan. Hanya yang dibutuhkan sekarang adalah bagaimana cara mengenali bakat dan minat yang ada didalam diri.

Sayangnya masih ada saja para profesional yang “terjebak” pada pekerjaan yang tak sepenuhnya mereka sukai. Oleh karena itu mulailah untuk mengenali bakat, minat dan kekuatan yang dimiliki sehingga kita mampu memanfaatkan semua kelebihan diri dengan sebaik-baiknya. Belum ada kata terlambat untuk mengejar karier, cita-cita dan impian yang kamu inginkan. Mulailah dari sekarang untuk mengidentifikasi bakat dan karier yang kamu inginkan, dengan cara sebagai berikut:

1. Kenali Diri

Sebelum mementukan karier, kenalilah diri sendiri. Jujurlah pada apa yang kamu rasakan, karena terkadang apa yang terbaik menurut orang tua dan orang lain tidak selalu sama dengan apa yang kamu inginkan atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan berarti juga mampu mempersiapkan tujuan karier. Bila sejak awal memang mencita-citakan profesi tertentu kembangkanlah keahlian dan bakat yang kamu miliki.

2. Ketahui apa yang diinginkan

Mengenai hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk mendapatkan karir secara tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada diri seseorang. Tanyakan pada diri sendiri apa saja yang membuat bosan atau membangkitkan semangat sebagai contoh, apakah matematika sering membuat mengantuk. Tapi pelajaran olahraga kerap membuat kamu lupa waktu? Di kala senggang apakah kamu lebih suka nonton film atau olahraga? Apakah acara liburan di TV lebih menarik daripada siaran langsung sepak bola?.

             Terlepas dari apa yang menarik bagi kamu, bersikaplah jujur untuk mengakuinya. Buatlah daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau hal-hal apa saja yang membuat kamu lupa mengetahui apa yang kamu inginkan merupakan pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan impian.

3.  Harga Nilai Diri

Jangan lupa untuk telat menghargai nilai-nilai harga diri. Tetapkan apakah terkait dengan  keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja, kemampuan kerja untuk kekayaan. Sedangkan yang tak termasuk nilai diri adalah mobil mewah, sekolah beken, perdamaian dunia atau fitnes.

4.  Temukan Bakat

Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir. Dengan bakat kita bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja yang kita hasilkan. Pekerjaan yang dijalani sesuai dengan bakat juga mampu membuat kita terbangun dipagi hari dengan penuh semangat.

          Hobi dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi kita untuk bekerja secara lebih baik. Bakat tak harus terlihat hal-hal konrit semata seperti bakat musik maupun olahraga, tapi juga bisa dilihat dari kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama dengan orang lain. Banyak orang yang memang terlahir sebagai seseorang pemimpin, memiliki kemampuan mengorganisir, setia ada juga yang mampu membangkitkan semangat orang lain. Hal-hal seperti itupun juga dinamakan bakat.

5.  Kombinasikan Minat dan Kegunaan

Pada intinya kita harus dapat menilai secara jujur kelemahan diri. Setelah itu temukan bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya satu kelebihan semata. Mulailah mencari cara untuk menyelaraskan minat dan bakat misalnya bila kamu suka menonton acara olahraga dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir sebagai komentator olahraga atau penulis olahraga bisa dipertimbangkan.

            

Intinya apapun yang kita lakukan harus bisa membangkitkan semangat untuk menjalaninya. Disamping hasil yang didapat mampu mendatangkan kepuasan tersendiri. Tak perlu muluk dalam merencanakan karir atau cita-cita, yang terpenting adalah mencoba melakukan apa yang ingin dilakukan sepenuhnya. 



Untuk mempermudah pemahaman diri kita tentang minat dan kemampuan yang meliputi bidang akademis dan non akademis, perhatikan contoh di bawah ini !









No
Nama
Minat
Kemampuan
Akademis
Non Akademis
Akademis / Nilai
Non Akademis
1.
Budi
IPS
Bahasa Indonesia
Berorganisasi
IPS : 8
Bhs : 9
Pengurus Osis
2.
Nina
Matematika
IPA
Elektro
Komputer
Matematika : 7
IPA : 8
Elektro :8
Menguasai program windows
3.
Rini
Bahasa Inggris
KTK
Tata Busana
Menjahit
Menyanyi
Menari
Bhs. Inggris : 7
KTK : 8
Tata Busana : 9
Bisa menjahit baju sendiri.
4.
Didik
Olahraga
IPS
PPKn
Sepak Bola
Tinju
Olahraga : 9
IPS : 7
PPKn : 8
Sudah masuk klub sepak bola




















Senin, 06 Januari 2020

Materi Bimbingan Konseling Semester Genap Kelas 7 (4)


KIAT SUKSES BERPRESTASI DI SEKOLAH

Prestasi membutuhkan motivasi untuk mencapai kesuksesannya. Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar kesuksesan, dan berusaha untuk mencapai kesuksesan tersebut. Prestasi kita di masa depan ditentukan oleh apa yang kita lakukan saat ini. Oleh kerena itu, jadilah remaja yang berprestasi, jadilah remaja yang suskes di sekolah di bidang yang kamu sukai.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk meraih prestasi, khususnya prestasi belajar. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan agar kita dapat berprestasi dalam belajar. Mulai dari persiapan diri dalam menghadapi pelajaran, menciptakan pusat belajar di rumah, pengaturan waktu, sampai pada kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam belajar.

Kalau kita mau sukses berprestasi di sekolah, kita harus menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi pelajaran, baik persiapan yang dilakukan di rumah maupun di sekolah. Menurut Pamela Espeland dalam buku Pintar remaja gaul, ada beberapa langkah yang dapat kita jalankan untuk persiapan menghadapi pelajaran.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1.    Di rumah. Sebelum berangkat sekolah, periksa dulu barang-barang yang kita butuhkan hari itu !  Apakah  semuanya  sudah  lengkap untuk  di bawa ?

2.    Di Lokermu (bila sekolahmu menyediakan loker untuk setiap siswa) sebalum masuk kelas, periksa dulu loker Anda! Pastikan semua yang kita butuhkan sudah tersedia !

3.    Di Kelas. Sebelum ke luar kelas, catat tugas-tugas yang diberikan dan apa yang harus kita lakukan! Kalau kita perlu bertanya atau memastikan petunjuk yang sudah diberika guru, lakukan sebelum Anda ke luar kelas !

4.    Kembali ke rumah. Periksalah jadwal harianmu ! cobalah berpegang teguh pada jadwal itu ! Tetapilah komitmen belajar kita ! jika memungkinkan, kerjakan PR pada jam yang sama setiap hari !

5.    Di rumah, Sebelum tidur, letakkan tas, alat tulis, buku, PR, tugas sekolah yang sudah ditandatangani, tugas-tugas khusus, dan apa saja yang kita butuhkan esok paginya di satu tempat. Lebih baik, kita meletakannya di tempat yang sama tiap malam.



Berikut ini tips-tips agar kita bisa belajar dengan lebih baik, diantaranya sebagai berikut :

a.    Tempat,

Berusahalah menemukan tempat yang tenang dan bebas dari gangguan (suara telepon, TV, Radio, video games, dan lain sebagainya). Pilihlah tempat yang bukan tempat kita melakukan hal lain. Misalnya, kalau kita belajar di atas tempat tidur, kita akan mulai berpikir tentang tidur.







b.    Pencahayaan,

Sebagian siswa menyukai cahaya terang, sementara yang lain memilih cahaya yang lebih redup. Cahaya alami matahari adalah cahaya yang paling bagus untuk kita. Akan tetapi, cahaya seperti apapun yang kita gunakan, haruslah cahaya yang memadai, agar mata kita tidak rusak apabila membaca atau bekerja.



c.     Tempat duduk,

Boleh meringkuk di sofa empuk ketika membaca cerita. Akan tetapi, kita perlu berkonsentrasi. Oleh karena itu, cobalah duduk di kursi berpunggung di depan meja



d.    Keributan,

Carilah tempat yang jauh dari pusat keramaian. Tempelkan tanda DO NOT DISTURB, SEDANG BELAJAR, atau JANGAN GANGGU, agar orang lain tahu bahwa kamu sedanga belajar atau bekerja.



e.    Alat tulis,

Banyak yang membuang waktu yang berharga untuk mencari alat tulis. Kamu bisa lebih efisien dalam memanfaatkan waktu. Siapkan alat tulis selengkap mungkin, seperti pensil, pulpen, karet penghapus, penggaris, rautan, dan lain sebagainya di meja belajar Anda. Letakkan barang-barang tersebut dalam sebuat tempat/kotak. Dengan begitu, emosi dan semangat Anda tidak terganggu karena lelah mencari alat tulis.



f.     Komputer,

Jika kamu memiliki komputer di rumah yang diletakkan bukan di tempat belajar, melainkan di tempat umum yang bisa digunakan bersama anggota keluarga lain, Anda harus membuat jadwal untuk menggunakan komputer tersebut.







g.    Tempat menyimpan tugas berjangka panjang.

Sebagian tugas dari sekolah bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk diselesaikan. Dalam merencanakan tugas berjangka panjang, pikirkan pula cara menata bahan-bahan yang dibutuhkan untuk tugas tersebut. Mungkin Anda perlu tempat penyimpanan, bisa berupa keranjang plastik atau kardus untuk meletakkan barang-barang.



h.    Rujukan,

Buatlah perpustakaan kecil yang berisi kamus, ensiklopedia, buku-buku pelajaran yang sudah lalau, biografi tokoh, dan lain sebagainya



i.      Papan tempel,

(mading = majalah dinding). Gunakan papan tempel (bisa dari gabus, karton atau triplek) untuk menempelkan kalender, catatan penting maupun petunjuk untuk mengerjakan tugas khusus.


















Materi Bimbingan Konseling Semester Genap Kelas 8 (4)


KECERDASAN EMOSI DAN PENGENDALIAN DIRI



1. PENGERTIAN KECERDASAN EMOSI

Emosi adalah suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda. Membahas soal emosi maka sangat kait eratannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Keterampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk menenali perasaan diri sendiri, perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.

Kecerdasan Emosisonal atau Emotional Quotient (EQ) semakin perlu dicermati karena kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksnya kehidupan manusia membawa dampak yang buruk terhadap kehidupan emosional individu, hasil survey Daniel Goleman menunjukkan kecenderungan yang sama di seluruh dunia, bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan penurung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, mudah cemas, lebih meledak-ledak (impulsif dan regresif).

EQ atau kecerdasan emosional itu tumbuh, dipupuk, dipelajari melalui proses belajar dan direspons melalui pengalaman hidup sejak seseorang lahir hingga meninggal. Pertumbuhan dan perkembangan EQ dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Menurut Daniel Goleman, ada beberapa kemampuan yang menyebabkan seseorang mempunyai EQ tinggi. Kemampuan tersebut adalah :

a.    Kemampuan memahami atau mengenali emosi diri, yaitu kesadaran diri untuk mengenali perasaan apada waktu perasaan itu terjadi.

b.    Kemampuan mengelola emosi, yaitu mampu menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat.

c.     Kemampuan memotivasi diri, yaitu kemampuan untuk menata emosi untuk mencapai tujuan, selalu meyakinkan diri sendiri, bergairah dan antusias.

d.    Kemampuan mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan untuk dapat berempati terhadap orang lain.

e.    Kemampuan untuk membina hubungan, yaitu kemampuan untuk dapat menularkan perasaan positif kepada orang lain.

Seseorang yang secara emosi tidak cerdas biasanya :

  1. Bersifat agresif.
  2. Cenderung berpikir negatif.
  3. Malas dan lebih suka melakukan kegiatan untuk menyenangkan diri secara berlebihan.
  4. Lebih mementingkan diri sendiri (egois).
  5. Tidak mampu menentukan tujuan.
  6. Cepat cemas dan depresi.
  7. Menarik diri dari pergaulan.
  8. Suka memanfaatkan kelemahan orang lain.
  9. Tidak sopan.
  10. Kurang percaya diri.

Seseorang yang secara emosi bermasalah tentu akan sulit untuk mempelajari sesuatu. Remaja yang pemarah, cepat stress dan depresi biasanya malas untuk membuka diri dan menerima pengalaman belajar baru.

Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotient (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya. Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.

Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa arti emosi dan perasaan tersebut. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.

Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:

a.         Memahami emosi-emosi sendiri

b.         Mampu mengelola emosi-emosi sendiri

c.          Memotivasi diri sendiri

d.         Memahami emosi-emosi orang lain

e.         Mampu membina hubungan sosial

Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara emosi.  Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosi :



a.  Mengatasi stress

Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.

b.  Mengendalikan Dorongan Hati

Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.

c.  Mengelola Suasana Hati

Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.



d.  Memotivasi Diri

Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.

e. Memahami Orang Lain

Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang lain. Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Keuntungan dari memahami  orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.

f. Kemampuan Sosial

Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain ynag berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.



2. PENGENDALIAN DIRI

Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah cara-caranya :

Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap apapun yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama?

Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.

Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!

Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:

a.   Apa sih untungnya saya marah?

b.   Apakah benar reaksi saya seperti ini?

c.    Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?

Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun

Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan tanggapan yang bijaksana dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana? Lakukan cara kelima.

Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi akan  mereda. 

Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :

1)    Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut ketika ia sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan terus berkobar.

2)    Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah menjadi kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk bermain game akan sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.

3)    Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam hal-hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.

4)    Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan diri.







Contoh Sikap dan Perilaku Pengendalian Diri :

1.  Dalam Keluarga

·      Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.

·      Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.

·      Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.

1.   Dalam Masyarakat

·      Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan

·      Saling menghormati dan menghargai orang lain

·      Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi

·      Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat

2.    Dalam Lingkungan Sekolah

·      Patuh dan taat pada peraturan di sekolah

·      Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll

·      Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar serta perbuatan tercela

·      Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian



Manfaat Pengendalian Diri

          Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya untuk mengendalikan tersebut mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil untuk mengendalikan diri. Manfaat yang diperoleh dari keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya antara lain

1.       Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. Dengan kesabaran, dapat meningkatkan komunikasi positif dilingkungan masyarakat sehingga di peroleh suasana tenang.

2.       Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup  yang sesuai dengan kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang di berikan oleh Tuhan

3.       Dapat  mengurangi rasa gelisah, cemas,iri dan tidak puas yang dapat terjadi pada semua tingkatan.